Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kancing Jas Jokowi Saat bersama Sultan Brunei Jadi Perbincangan di Medsos

Kompas.com - 09/02/2015, 21:35 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Penampilan seorang kepala negara selalu menjadi perbincangan dalam setiap kesehariannya, apalagi dalam sebuah kunjungan kenegaraan. Hal ini yang menjadi sorotan terhadap penampilan Presiden Joko Widodo ketika mengunjungi negeri jiran, Brunei, Senin (9/2/2015).

Saat bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah, ada yang cukup mengganggu dalam penampilan Jokowi ketika itu. Satu buah kancing dalam jas yang dikenakannya terlihat tak terpasang. Hal itu membuat dasi yang terselip dengan cukup panjang di dalamnya tampak "menyembul".

Penampilan itu tampak kontras dengan Sultan yang ketika itu memang sedang berpose bersama Jokowi. Sultan Brunei justru tampak lebih rapi dan seakan "sadar kamera" ketika akan difoto.

Tak ayal, penampilan Jokowi menjadi perbincangan di media sosial. Jokowi tak lama kemudian mendapatkan sejumlah kritik di media sosial.

Salah satunya dari bloger di Kompasiana, Rahmad Agus Koto, yang menuliskan pendapatnya dalam blog tersebut.

"Aihh… kok bisa ya Jokowi tidak menyadari penampilannya yang cukup memalukan itu? Bertambah heran lagi mengapa istrinya, petugas "wardrobe" kepresidenan dan orang-orang di sekitarnya tidak mengingatkan kancing pakaian Jokowi yang terlihat jelas begitu, terkesan urakan," kata dia. (Baca: Penampilan Jokowi yang Cukup Memalukan)

Ia heran dengan penampilan Jokowi yang terkesan seadanya dan tidak siap, padahal perhelatan yang tengah dilakukannya adalah kunjungan resmi kenegaraan. Sultan Brunei juga terlihat tidak memasang kancing jas bagian bawahnya, tetapi hal itu tertutupi oleh tangannya yang mengepal di depan.

The Brunei Times presiden Jokowi saat berfoto bersama sultan hasanal bolkiah


Meski ada yang memandang sinis penampilan Jokowi itu, ada pula bloger yang mencoba meluruskan cara pakai jas Jokowi yang dianggap sudah benar. Bloger bernama Gunawan itu kemudian memaparkan sejumlah foto pemimpin dunia yang juga menggunakan jas dengan kancing terbuka satu.

"Untuk jas berkancing 2, maka etikanya hanya kancing atas yang dikancingkan. Sedangkan untuk jas berkancing 3, kancing atas optional (bisa buka atau ditutup), kancing ke dua harus ditutup dan kancing paling bawah harus tetap terbuka. Itulah etikanya dalam mengancingkan jas jadi gak sembarangan kancing loh," tulis Gunawan. (Baca: Cara Pak Jokowi Pakai Jas Sudah Benar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com