Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-53 Jokowi-JK: Antara Busan dan Karawang

Kompas.com - 30/01/2015, 16:30 WIB
Wisnubrata

Penulis


Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik pada 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com — Presiden berkunjung ke Busan, Korea Selatan, pada hari ke-53 pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sementara Wakil Presiden berkunjung ke Karawang, Jawa Barat. Dua-duanya memiliki tujuan strategis untuk memastikan roda ekonomi negara berjalan dengan baik.

Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan, sedangkan Jusuf Kalla menumpang helikopter menuju Karawang dari Cilangkap. Wapres meresmikan pabrik baru PT Astra Honda Motor di Kawasan Industri Indotaisei Sektor II, Karawang, Jawa Barat, Kamis (10/12/2014). (Baca: Resmikan Pabrik, Wapres Jusuf Kalla Menumpang Helikopter)

Dari karawang, Wakil Presiden Jusuf Kalla menandatangani nota kesepahaman antara dirinya selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12/2014).

Di Cilangkap, Kalla sempat menyinggung kebijakan Jokowi soal penanganan terhadap kasus narkoba. Menurut Kalla, Presiden Joko Widodo hanya menjalankan kewenangannya untuk menolak atau menyetujui pengajuan grasi oleh 64 terpidana mati kasus narkoba. Ia menganggap wajar jika Presiden menolak semua permohonan tersebut.

Kalla mengatakan, yang memberikan hukuman mati terhadap para narapidana tersebut bukanlah Jokowi, melainkan pengadilan. Jokowi juga mendapat masukan pertimbangan dari Mahkamah Agung terkait permohonan grasi tersebut. (Baca: JK: Wajar Presiden Tidak Beri Pengampunan ke Orang yang Telah Rusak Bangsa)

Di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pemerintah Korea Selatan dalam menangani tragedi tenggelamnya kapal ikan Oryong 501 asal Korea Selatan di Laut Bering, Rusia. Dalam kapal Oryong itu memang terdapat 35 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.

"Saya mengapresiasi dan menghargai reaksi cepat tim Korea dalam penanganannya," kata Presiden Jokowi kepada Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye saat memberikan pengantar dalam pertemuan bilateral Indonesia-Korea Selatan di Busan, Korea Selatan, Kamis (11/12/2014).

Jokowi menyampaikan keprihatinan dan simpatinya atas tragedi yang terjadi pada 1 Desember 2014 tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta agar secepatnya dibentuk komisi bersama antara menteri luar negeri kedua negara untuk semakin meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan. (Baca: Jokowi Apresiasi Kesigapan Korsel dalam Tangani Tenggelamnya Kapal Oryong)

Sementara itu, di Karawang, Jusuf Kalla juga menyampaikan apresiasi saat meresmikan pabrik baru Astra Honda Motor dengan guyonan-guyonan yang menjadi ciri khasnya. Wapres menyebut Honda sebagai trademark atau merek yang melekat pada benak orang Indonesia.

"Di samping bahwa motor Honda menjadi kebutuhan komersial, jadi ojek dan kepentingan lainnya, untuk diketahui bahwa Honda sudah trademark di Indonesia. Kalau orang naik sepeda motor, oh itu (disebut) naik Honda," ucap Kalla disambut tawa hadirin. (Baca: Kelakar Jusuf Kalla tentang Merek Honda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com