Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dukung KPK, Tangkap Budi Gunawan!"

Kompas.com - 15/01/2015, 12:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah aktivis dan seniman yang tergabung dalam relawan Konser Salam Dua Jari mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (15/1/2015), untuk melakukan aksi menolak Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

Mereka kompak mengenakan pakaian serba hitam dan memakai penutup mata dari kain berwarna hitam bertuliskan "Kapolri".

Mereka mengusungkan poster dengan berbagai tulisan yang bernada desakan untuk membatalkan Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Mereka juga meneriakkan seruan dukungan kepada KPK untuk mengusut dugaan korupsi mantan ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu.

"Dukung KPK! Tangkap Budi Gunawan!" ucap beberapa pendemo.

Dalam aksinya, mereka meneriakkan yel-yel sambil berjalan dari halaman Gedung KPK menuju dalam gedung.

"Rekening gendut, rekening gendut, rekening gendut...," teriak para pendemo sambil mengacungkan sejumlah poster berisikan peringatan kepada Presiden Joko Widodo dan KPK.

Artis Olga Lidya membawa poster bertuliskan, "Where are you, Mr President?"

Poster lain yang dibawa para pendemo bertuliskan, "Cabut Pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kapolri", "Dukung KPK usut segera rekening gendut Budi Gunawan".

Selain berorasi, mereka juga bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad untuk menyampaikan langsung dukungan kepada KPK.

Selain Olga Lidya, aktivis lain yang ikut hadir antara lain koordinator ICW Ade Irawan, rohaniawan Romo Benny Suseno, Fadjroel Rachman, dan koordinator Kontras Haris Azhar.

Hari ini DPR menggelar rapat paripurna pengesahan pengangkatan Budi sebagai kepala Polri dan pemberhentian Jenderal Pol Sutarman sebagai Kapolri. Namun, ada dua fraksi, yakni PAN dan Demokrat, yang meminta DPR menunda pengesahan. (Baca: Dua Fraksi Minta Pengesahan Budi Gunawan Ditunda, DPR Gelar Forum Lobi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com