Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Kembali Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?

Kompas.com - 14/01/2015, 14:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/1/2015) sekitar pukul 14.00 WIB. Surya datang di saat Presiden Joko Widodo masih menerima tamunya, yakni para pimpinan lembaga negara.

Pantauan Kompas.com, di tengah rintik hujan, tiba-tiba mobil Range Rover warna hitam parkir di halaman Istana Kepresidenan. Seorang pria kemudian berjalan bersama dua orang lainnya yang memegang payung. Saat itu terlihat Surya Paloh turun dari mobil itu.

Sebelum memasuki pintu masuk ruang tunggu Istana, Surya mengakui dirinya akan bertemu dengan Presiden Jokowi.

Apakah kedatangannya akan membahas soal status tersangka Komisaris Jenderal Budi Gunawan? "Ya, mungkin salah satunya," ujar Surya.

Saat ditanya apakah rekomendasi yang akan disampaikan kepada Presiden Jokowi soal kasus Budi Gunawan, Surya enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Nanti, nanti," ucap dia singkat sambil masuk ke dalam ruang tunggu tamu Presiden.

Surya hanya tersenyum ketika ditanya apakah nama Budi Gunawan adalah salah satu usulannya sebagai calon Kapolri.

Kedatangan Surya Paloh di Istana Kepresidenan kerap bertepatan dengan momen penting. Surya pernah datang saat Jokowi sibuk melakukan seleksi menteri. (baca: Datangi Istana, Surya Paloh Mengaku Ditunggu Jokowi)

Surya juga pernah diketahui hadir satu hari sebelum Jokowi melantik Jaksa Agung HM Prasetyo, mantan kader Partai Nasdem. (baca: Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com