Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Menginap di KRI Banda Aceh sampai Ekor AirAsia Diangkat

Kompas.com - 08/01/2015, 16:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan rombongannya akan menginap di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Moeldoko ingin mengawal proses pengangkatan ekor pesawat dan pencarian black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.

"Karena hari ini belum selesai, jadi Panglima akan menginap sampai besok. Sampai ditemukanlah," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya di KRI Banda Aceh, di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015) siang.

Pantauan Kompas.com di lokasi, kamar untuk Panglima TNI dan staf-stafnya memang sudah disiapkan. Di setiap pintu kamar-kamar VIP sudah ditempel selembar kertas yang menandakan kamar Panglima dan stafnya.

Hari ini, tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut gagal mengangkat ekor pesawat AirAsia dari dasar laut ke permukaan air. Meski begitu, satu balon atau floating bag sudah dipasang pada ekor pesawat. (Baca: Penyelam Sempat Pasang Satu Balon untuk Angkat Ekor AirAsia QZ8501)

Balon itu dipasang oleh tim pertama yang terjun ke dasar laut. Namun, saat tim kedua turun, arus laut sudah telanjur berubah menjadi kencang hingga 3-5 knot. Satu knot sama dengan 1,85 kilometer per jam. Normalnya, penyelam dapat bekerja dengan baik di kecepatan arus 1-2 knot.

Demi keselamatan penyelam, proses pengangkatan dihentikan dan akan dilanjutkan pada Jumat pagi. Dari penyelaman sebelumnya, diperkirakan arus laut pada pukul 06.00 WIB sampai 11.00 WIB tidak terlalu kencang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com