Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Bangkai Pesawat, Ternyata Bangkai Kapal

Kompas.com - 07/01/2015, 10:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasukan penyelam gabungan dari TNI Angkatan Laut yang diterjunkan dari KRI Banda Aceh telah menyelam di tiga titik koordinat yang diduga sebagai lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8510 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun, sejauh ini, hasilnya nihil. Barang yang ditemukan di dalam laut justru bangkai-bangkai kapal yang sudah lama karam.

"Sudah kami selami sampai ke dasar, ternyata sudah sangat berkarat dan banyak lumutnya. Ini sih bangkai kapal, bukan pesawat," kata Komandan Komando Pasukan Katak Wido Dwi di KRI Banda Aceh, Rabu (7/1/2015).

Titik koordinat pertama adalah di 03.54.48 Lintang Selatan dan 110.31.40 Bujur Timur berdasarkan bayangan pesawat yang dilihat dari pesawat Hercules.

Titik koordinat kedua, 03.54.41 Lintang Selatan dan 110.31.07 Bujur Timur berdasarkan sonar yang diterima oleh KRI Bung Tomo. Adapun titik koordinat ketiga adalah di 03.55.52 Lintang Selatan dan 110.33.80 Bujur Timur yang didapat kapal perang Amerika, US Sampson 102.

Saat ini, para penyelam masih menunggu koordinat baru dari kapal pencari yang memiliki alat deteksi. Begitu titik koordinat didapat, tim siap kembali terjun memastikan posisi pesawat.

"Kita ini ibaratnya hanya tangan. Mata yang mencari ya kapal-kapal lain. Kalau ada perintah, kita jalan," ujarnya.

Adapun penyelaman mulai dilakukan sejak Minggu (4/1/2015) lalu. Pasukan pertama yang diterjunkan terdiri dari 17 orang. Setelah menemukan titik koordinat baru, pasukan kedua dengan jumlah yang sama rencananya akan menggantikan pasukan pertama. Jumlah penyelam secara total adalah 57 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com