Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Amphibi Rusia Laris Jadi "Background Selfie"

Kompas.com - 03/01/2015, 17:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com
- Kehadiran pesawat amphibi milik Rusia, Beriev BE200CS, di Landasan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015), cukup mencuri perhatian sejumlah orang yang berada di lokasi tersebut. Mereka terlihat ber-selfie ria dengan latar belakang pesawat itu.

Pantauan di lokasi, pesawat itu tiba di Pangkalan Bun sekitar pukul 15.15 WIB. Pesawat itu mengangkut sejumlah kebutuhan logistik yang diperlukan bagi 22 penyelam Rusia yang akan bergabung ke dalam misi pencarian penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di Selat Karimata sejak 28 Desember 2014 lalu.

Pesawat ini memiliki bentuk yang tak biasa. Bagian bawah pesawat yang didominasi oleh warna biru memiliki bentuk layaknya bagian bawah sebuah kapal. Sedangkan tubuh pesawat didominasi warna putih dengan siluet garis warna merah dan biru yang menggambarkan warna bendera negara Rusia.

Sementara itu di dekat cockpit pesawat terdapat tulisan MChS atau kependekan Ministerstvo po crezviycainym situatsiya - Kementerian Situasi Darurat Rusia.

Tak kurang dari satu jam, pesawat itu berada di Lanud Iskandar. Sesaat sebelum meninggalkan lokasi, sejumlah orang mulai dari aparat TNI, anggota Polri, pramuka, hingga sejumlah relawan lain mulai selfie di depannya. Mereka terlihat kagum dengan kehadiran pesawat yang memiliki bentuk yang cukup unik itu. Keunikan pesawat itu juga membuat Direktur Eksekutif Disaster Victim Investigation (DVI) Polri Brigjen Pol Anton Castilani ikut 'mejeng' di depan pesawat itu.

Setelah menurunkan seluruh kebutuhan logistik yang diperlukan, pesawat itu lantas tinggal landas meninggalkan Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com