Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Peluang Islah Partai Golkar Masih Cukup Besar

Kompas.com - 23/12/2014, 13:26 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Hanta Yudha menilai peluang islah dalam penyelesaian masalah dualisme kepengurusan Partai Golkar, masih cukup besar. Hal itu terlihat dari salah satu substansi kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua pihak.

Hanta mengatakan, dalam perundingan, berbagai kemungkinan kesepakatan bisa saja terjadi. Ia mengatakan,sekali pun pokok kesepakatan dinilai sulit tercapai, seperti keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), kedua pihak akan memberikan penawaran sesuai kepentingan masing-masing.

"Soal Perppu yang diminta kubu Agung, Aburizal juga telah menyatakan mendukung. Itu artinya ada kemungkinan hal-hal lainnya bisa disepakati bersama," ujar Hanta, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/12/2014).

Peluang islah, menurut Hanta akan semakin besar, apabila kedua pihak sama-sama memberikan pertimbangan dan akomodasi terhadap apa yang menjadi pokok kesepakatan. Kubu Agung dan Aburizal harus membuka diri lebar-lebar, agar jalan penyelesaian lebih mudah didapat. Hanta mengatakan, setidaknya ada tiga bentuk kemungkinan yang dapat terjadi, setelah kedua kubu melakukan perundingan.

Pertama, perundingan bisa saja menghasilkan kesepakatan islah, tanpa dilakukannya Musyawarah Nasional yang baru. Meski demikian, kesepakatan tersebut dapat mengalami kebuntuan, apabila terjadi perbedaan pandangan mengenai kepengurusan.

"Masalahnya siapa yang akan menjalankan kepengurusan? Dari kubu mana yang akan menjadi ketua umum?" kata Hanta.

Kemungkinan kedua, yaitu kedua kubu melaksanakan Munas rekonsiliasi. Dengan munas baru tersebut, masalah kepengurusan dapat ditentukan bersama-sama melalui Munas. Hanta mengatakan, jika perundingan gagal mencapai islah, atau tidak sepakat untuk mengadakan Munas baru, maka mau tidak mau penyelesaian internal harus diselesaikan melalui mekanisme pengadilan.

Sebagai informasi, masing-masing juru runding, dari kubu Agung dan kubu Aburizal akan mengadakan pertemuan, pada Selasa sore. Pertemuan ini merupakan yang pertama, pasca keputusan Menteri Hukum dan HAM, yang menolak mengesahkan kepengurusan baru DPP Golkar, baik dari hasil Munas Bali, dan Munas Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com