Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas Tandingan Partai Golkar di Ancol Sepi

Kompas.com - 06/12/2014, 14:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak seperti Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang diselenggarakan kelompok Aburizal Bakrie di Bali, acara munas tandingan oleh Presidium Penyelamat di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (6/12/2014), terlihat sepi. Hingga siang ini, baru ada puluhan peserta yang terlihat di lokasi munas.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 13.45 WIB, para peserta yang mengenakan baju kuning itu sedang menyantap makan siang di depan ballroom hotel tempat acara diadakan. Di dalam ballroom, suasana masih terlihat sangat sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang duduk-duduk. Ada pula anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, yang sedang melakukan wawancara dengan media.

"Saya mendapatkan info, ada 240-an DPD I dan DPD II yang akan datang, kita tunggu saja," kata Agun menanggapi sepinya lokasi munas itu.

Megahnya acara munas juga tak tampak di tempat tersebut. Bendera dan spanduk pendukung acara tidak banyak bertebaran di lokasi tersebut. Atribut Golkar berwarna khas kuning terang itu hanya terlihat di sepanjang halaman Hotel Mercure. Di kawasan Ancol dan jalan-jalan besar sekitarnya, tak ada satu pun atribut yang terpasang.

Suasana tersebut sangat berbeda dibandingkan Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November - 3 Desember lalu. Di munas tersebut, ada seribuan peserta yang memenuhi lokasi munas di Hotel Westin. Bendera dan spanduk Golkar juga menguningkan kawasan hotel hingga ruas-ruas jalan utama di Nusa Dua.

Munas tandingan yang digelar oleh kelompok yang menolak Aburizal ini sedianya diselenggarakan pada Januari 2015. Namun, munas dipercepat dan dilakukan tiga hari setelah Munas IX Golkar di Bali selesai. Awak media baru mendapatkan informasi tentang penyelenggaraan munas pada Jumat (5/12/2014) malam tadi.

Informasi yang diterima Kompas.com, pembukaan munas di Ancol yang sedianya dilakukan pukul 14.00 diundur menjadi pukul 19.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com