Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Dipercaya Akan Pertahankan Perppu Pilkada demi Jaga "Legacy" SBY

Kompas.com - 03/12/2014, 18:57 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani, mengatakan, kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yakin, Partai Demokrat akan mempertahankan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait mekanisme pemilihan kepala daerah. Sebab, Arsul mengatakan, mempertahankan perppu merupakan keharusan bagi Partai Demokrat untuk mempertahankan citra partai tersebut.

"Bagi Demokrat, ini hal penting karena terkait citra Partai Demokrat itu sendiri," ujar Arsul saat ditemui di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Partai Demokrat dinilai menjadi suara penentu dari diterima atau tidaknya perppu dalam sidang paripurna DPR pada Januari 2015. Arsul mengatakan, sekalipun ada fraksi yang menolak pengesahan perppu, jika dilakukan penghitungan voting, perppu akan disetujui apabila semua suara KIH, Fraksi Demokrat, dan setengah suara dari Fraksi PPP menujukkan dukungan bahwa pilkada dilakukan secara langsung.

Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, partainya akan tetap pada komitmen awal untuk mendukung pilkada langsung. Terlebih lagi, Ruhut menambahkan, perppu yang telah disempurnakan dengan sepuluh perbaikan itu merupakan warisan Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.

"Perppu itu legacy yang ditinggalkan oleh SBY. Ini era reformasi, demokrasi harus diutamakan. Berbicara demokrasi, berarti pilkada langsung, lalu pesta rakyat. Tidak mungkin mau mundur, dikembalikan ke DPRD," kata Ruhut.

Seperti diberitakan, dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menyatakan bahwa partainya akan berusaha untuk menggagalkan pengesahan perppu saat dibahas dalam sidang di DPR. Golkar diperkirakan akan mengajak partai lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menolak perppu pilkada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com