"Bentrokan ulang antara TNI dan Polri merupakan bukti kelengahan para pimpinan kedua institusi," kata Neta, kepada Kompas.com, Rabu malam.
Menurut Neta, masih ada dendam antara oknum TNI dan Polri sebagai akibat dari bentrokan beberapa waktu lalu. Langkah penyelesaian dan perdamaian dianggap tak berpengaruh bagi personel di bawah. Seharusnya, kata dia, para petinggi TNI dan Polri bisa membaca dinamika yang terjadi sehingga bisa melakukan upaya-upaya pencegahan sebelum kejadian itu terulang. (Baca: Bentrok TNI-Polri di Batam, Pemerintah Minta Maaf kepada Masyarakat)
Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalion 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi, melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepri, di Tembesi, Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan pengerusakan.
Peristiwa bentrokan kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam. Informasi menyebutkan, sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa bentrokan kali ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, penyebab bentrokan akibat kesalahpahaman. Kedua oknum aparat, disebut sempat terlibat adu pandang, saat sedang mengisi bahan bakar. (Baca: Menko Polhukam: Adu Tembak TNI-Polri di Batam Buntut Kesalahpahaman di Pom Bensin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.