KUPANG, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang menilai, figur Saleh Husin asal Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah politisi murni dan bukan politisi profesional.
"Sebagai orang NTT kita tentu bangga, tetapi juga sekaligus pesimistis karena Saleh Husen adalah politisi murni, bukan politisi profesonal," kata Ahmad Atang, di Kupang, Minggu (26/10/2014), seperti dikutip Antara.
Hal itu disampaikan Ahmad menyikapi keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Saleh sebagai Menteri Perindustrian.
Menurut dia, figur Saleh yang berada pada jajaran menteri di bidang ekonomi menjadi sorotan soal kapasitas, rekam jejak dan gagasan soal masalah industri nasional. Selain itu, politisi Partai Hanura itu juga sama sekali tidak memiliki jaringan di dunia usaha nasional maupun global.
"Maka menurut saya, tarik menarik internal koalisi adalah pada soal siapa yang layak menjadi menteri mewakili parpol," katanya.
Dalam kaitan ini, kata dia, maka tidak bisa disangkal lagi kalau posisi menteri dari partai politik adalah politik balas jasa. Dia juga memperkirakan, dalam beberapa hari ke depan, akan banyak sorotan terhadap beberapa nama yang pernah dikenal publik sebelumnya.
"Bahkan bisa diduga dalam waktu tiga bulan bekerja akan ada desakan untuk dilakukan perombakan kabinet jika kinerjanya tidak menggembirakan," katanya.
Sebelumnya, Saleh menyadari banyak keraguan yang ditujukan kepadanya. Namun, setelah menjadi menteri, Saleh mengaku akan bekerja keras. (baca: Setelah Ditunjuk sebagai Menteri, Saleh Husin Jadi Among Tamu)
"Tapi saya sudah biasa. Saya dari dulu kerja keras untuk dapat sesuatu hal, jadi untuk kali ini ya kerja lagi," kata komisaris sejumlah perusahaan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.