Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Akan Dikenang Boediono Setelah Melepas Jabatan Wapres...

Kompas.com - 17/10/2014, 21:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Jumat (17/10/2014), menjadi hari terakhir bagi Boediono berkantor di Istana Wakil Presiden. Dalam hitungan hari, dia akan melepas jabatan wapres yang sudah dipangkunya selama lima tahun ini.

"Waktu lima tahun berjalan cepat dan saya hanya bisa bersyukur dengan tugas yang diamanatkan kepada saya selama lima tahun. Tahun ini saya insya Allah bisa menuntaskan ini dengan selamat," kata Boediono di ruang kerjanya di Istana Wakil Presiden sebelum berpamitan dengan para karyawannya.

Boediono bersyukur bisa mengemban tugas sebagai wapres selama lima tahun ini. Dia juga berharap apa yang telah dilakukannya selama lima tahun ini bisa memberi manfaat kepada masyarakat.

Saat ditanya hal apa yang akan dirindukannya jika sudah tidak lagi menjabat wapres, Boediono menyampaikan bahwa dia akan kangen pada tim yang telah bekerja membantunya selama lima tahun terakhir.

"Paling kangen, saya akan kangen dengan tim saya yang lima tahun bersama saya. Saya kira harus ada forum bertemu nanti. Bahwa bersama selama lima tahun menyelesaikan persoalan yang bermacam-macam, itu luar biasa," ucap dia.

Boediono menilai tim yang telah membantunya selama ini istimewa. Dia merasa beruntung bisa bekerja bersama dengan karyawan wapres dan para staf ahlinya. Mengenai wejangan untuk wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Boediono enggan menggurui Kalla. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menilai Kalla lebih berpengalaman dibandingkan dirinya, apalagi Kalla pernah menjadi wapres sebelum Boediono.

Salah satu staf Boediono menyampaikan pengalamannya selama bekerja dengan Boediono. Menurut dia, Boediono adalah tokoh yang santun dan berwawasan luas. Pak Boed, begitu Boediono biasa disapa, juga dianggap sangat pintar menggunakan iPad. "Sering kali beliau mengetik sambutannya sendiri," kata dia.

Sebelum meninggalkan Istana Wakil Presiden, Boediono mengemas barang-barangnya. Ia mengangkut foto yang masih tergantung di ruang rapat Istana Wapres. Boediono juga tampak membereskan beberapa buku yang masih tergeletak di meja kerjanya. Setelah itu, ia berpamitan kepada para staf dan sempat berfoto bersama. Dia lalu meninggalkan Istana dengan dilepas para karyawannya.

Hari ini, Boediono juga menerima Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden. Mereka mengikuti shalat Jumat dan makan bersama di sana. Dalam pertemuan itu, Boediono mengaku bertukar pikiran dengan Kalla terkait masalah-masalah yang masih harus menjadi perhatian wakil presiden ke depan. Senada dengan Boediono, Kalla mengaku telah menerima memorandum mengenai program wapres selama ini dari Boediono. Kalla juga berjanji akan meneruskan program Boediono yang perlu dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com