Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Konsultasi Ditutup, Anggota Fraksi PKB Marah

Kompas.com - 01/10/2014, 22:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Fraksi PKB Ana Mu’awanah mengamuk secara tiba-tiba di dalam ruang rapat konsultasi antar fraksi DPR yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10/2014). Ana beralasan rapat ini ditutup secara sepihak oleh pimpinan rapat sementara.

“Tadi itu rapat belum ditutup oleh pimpinan sidang, tapi pimpinan sidang sementara meninggalkan kami beserta kesekjenan,” kata Ana, Rabu malam.

Ana menuturkan, rapat konsultasi baru menyepakati jika paripurna diselenggarakan pada malam ini. Namun, menurut dia, masih belum disepakati apa agenda yang akan dilakukan di dalam rapat paripurna tersebut.

“Karena ini forum konsultasi tentunya harus ditanyai satu persatu apakah ada pengurangan atau penambahan agenda,” ujarnya.

Ana menambahkan, pihaknya kini tengah mencari transkrip aturan yang menyatakan bahwa rapat tersebut belum ditutup. Selain itu, ia berencana, akan menyampaikan keberatan mereka di dalam rapat paripurna malam ini.

“Sekarang kami sedang mencari dasar konstitusi bahwa itu tidak benar,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, enam fraksi menghendaki pemilihan pimpinan DPR digelar malam ini, empat fraksi lainnya menghendaki digelar esok. Empat fraksi yang meminta ditunda yakni PDI-P, NasDem, PKB dan Hanura. Sedangkan yang memilih malam ini dilanjutkan paripurna yakni PKS, Gerindra, PPP, Golkar, Demokrat dan PAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com