Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi sempat berkisah soal ajudannya yang lebih ganteng dan lebih gagah dibanding dirinya. (Baca: Jokowi: Ini Ajudan Saya Namanya Dista)
"Di Solo banyak yang keleru, menyangka saya bukan wali kota. Mereka lebih gagah dari saya. Tiga bulan, langsung saya minta ganti," ujar Jokowi saat memberi kuliah umum di Kampus STIKOM Interstudi, Jakarta Selatan, 19 Juni 2013.
Maka, sejak itu, ia memilih ajudan yang dianggapnya berpenampilan fisik tak lebih gagah dan ganteng dari dirinya. Bagaimana dengan ajudan jika ia resmi menjabat sebagai presiden nanti? Apakah wajah masih menjadi kriteria utama yang dipertimbangkannya?
"Ya ndak dong. Itu kan di lingkaran dalam, ya harus yang terpilih dong," ujar Jokowi, di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Jokowi mengatakan, ada 32 calon ajudan yang akan diseleksi untuk menjadi ajudan presiden dan ibu negara, beserta wakil presiden dan istrinya. Namun, ia tak mau komentar dulu soal itu.
"Ya belum dipilih. Nanti saya pilih. Kalau ndak cocok, kita suruh tes lagi," lanjut Jokowi.
Jokowi mengaku tidak memiliki permintaan khusus soal kriteria ajudan presiden. Yang penting, kata dia, sang ajudan harus bisa bekerja.
Sebelumnya diberitakan, 32 calon ajudan dari unsur Polri, TNI AU, TNI AL, dan TNI AD disiapkan untuk mendampingi presiden, wakil presiden, dan ibu negara. (Baca: Jokowi Tak Bisa Bawa Ajudannya Saat Jadi Gubernur ke Istana)
“Kami menyiapkan calon-calon ajudan presiden untuk nantinya dipilih oleh Pak Jokowi. Seleksi itu sudah kami laksanakan dan sudah kami laporkan hasilnya,” ujar Sekretariat Militer Presiden Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono.
Benny mengatakan, tidak ada permintaan khusus dari Jokowi selaku presiden terpilih terkait ajudan yang akan mengawalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.