Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Boediono Pertanyakan Tes Kesehatan Pembuatan SIM

Kompas.com - 03/09/2014, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono mempertanyakan prosedur tes kesehatan pembuatan SIM saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Satuan Penyelenggaraan Administrasi SIM (Satpas SIM) Polda Metro Jaya di Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu.

"Saya masih belum jelas, saya perlu informasi lebih banyak," kata Wapres Boediono saat melakukan Sidak di Satpas SIM.

Meski demikian, dokter yang bertugas untuk melayani tes kesehatan di Satpas SIM Daan Mogot tersebut tidak berada di tempat.

Wapres bahkan mendatangi ruang dokter tersebut namun dokter yang dimaksud tidak kunjung terlihat. Wapres sempat menunggu sekitar 10 menit lebih namun tidak membuahkan hasil.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, dokter yang dimaksud bernama dokter Bono.

Setelah lama menunggu di ruang dokter, wapres lalu keluar dan menghampiri wartawan yang sudah menunggu sesi wawancara sejak pagi.

"Saya belum bisa bertemu dokter, mestinya harus ada," katanya.

Tidak lama setelah sesi wawancara dengan wartawan, seseorang berbaju putih menghampiri wapres dan memperkenalkan diri sebagai staf dokter Bono.

Wapres lalu bertanya mengenai laporan yang dia dengar terkait pemeriksaan kesehatan yang terlampau singkat.

"Saya dengar pemeriksaan hanya satu menit, apakah cukup?," kata Boediono.

Pria tersebut menjawab bahwa pemeriksaan kesehatan tidak dilakukan secara detail karena dapat dilakukan dengan pengamatan fisik, mulai dari penglihatan, cara berjalan hingga pendengaran.

Selanjutnya wapres juga bertanya banyak hal terkait kesehatan, meskipun ada pertanyaan wapres yang tidak dapat dijawab oleh pria tersebut.

Lalu wapres menepuk bahu pria tersebut dan bergegas meninggalkan lokasi.

Hingga Wapres meninggalkan lokasi, dokter yang ingin ditemui Wapres belum juga muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com