Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Putusan MK Bisa Jadi Momentum Pembenahan Internal Golkar"

Kompas.com - 22/08/2014, 05:24 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan Mahkamah Konstitusi atas perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi, disebut dapat dijadikan momentum yang tepat untuk melakukan pembenahan di internal partai Golkar.

"Momentum ini bagus dalam rangka melakukan pembenahan di internal Partai Golkar," ujar Mantan Ketua DPP Partai Golkar, Agus Gumiwang, saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Kami (21/8/2014) malam.

Menurut Agus, saat ini partai berlambang pohon beringin ini telah mengalami banyak mismanagement dibawah kepemimpinan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Dia mengajak kepada para kader Golkar, khususnya generasi muda, untuk bersatu melakukan pembenahan di internal Partai. "Agar Golkar bisa lebih banyak memberikan kontribusi untuk Indonesia."

Sementara itu, mantan Wakil Bendahara Umum Golkar, Nusron Wahid mengatakan, jika Golkar ingin konsisten dengan jargonnya yang berbunyi "Suara Golkar Suara Rakyat", maka Golkar harus segera melakukan musyawarah nasional dan memutar haluan untuk mendukung pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

Namun, kata Nusron, dukungan Golkar kepada Jokowi-JK tersebut bukan dimaksudkan untuk mencari kekuasaan. "Ini bukan untuk mencari kekuasaan, tapi ini demi bangsa Indonesia dan pembangunan Indonesia," ujar Nusron.

Agus, Nusron, dan Poempida Hidayatullah dipecat dari Golkar karena dianggap bertentangan keputusan partai. Ketiganya adalah kader Golkar yang secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-JK, pada saat Golkar berada di gerbong Koalisi Merah Putih sebagai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Pada Kamis malam, majelis hakim konstitusi dalam putusannya menolak secara keseluruhan gugatan yang diajukan Prabowo-Hatta. Sidang yang dimulai pada pukul 14.30 WIB tersebut berakhir pada pukul 20.45 WIB, setelah pembacaan amar putusan oleh Ketua MK Hamdan Zoelva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com