Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Kenegaraan Terakhir SBY Tanpa Kehadiran Megawati

Kompas.com - 15/08/2014, 11:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat bersama DPR dan DPD di Gedung Parlemen, Jumat (15/8/2014), turut dihadiri sejumlah tokoh. Mereka di antaranya para mantan pemimpin negara, mantan pimpinan parlemen, hingga perwakilan negara sahabat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Presiden terpilih Joko Widodo turut hadir dalam pembacaan pidato kenegaraan presiden tersebut. Jokowi hadir dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia datang seorang diri sejak pukul 08.00.

Ada pula Presiden ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie dan Wakil Presiden 2004-2009 Jusuf Kalla yang datang secara terpisah. Kehadiran mereka diikuti mantan Ketua DPR, Akbar Tandjung. Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri tidak terlihat hadir dalam rapat kali ini.

Pidato kenegaraan Yudhoyono ini adalah yang terakhir dilakukan dalam menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober. Pada pidatonya, Presiden sempat menyapa para mantan pemimpin negara itu. Dia berterima kasih atas kehadiran mereka mendengarkan pidatonya kali ini.

Presiden secara khusus menyinggung soal Pemilu Presiden 2014 yang telah berlangsung kondusif. Dia menyebut Jokowi dan Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden dengan perolehan suara terbanyak. Namun, ia kembali menegaskan bahwa kemenangan Jokowi-JK itu harus menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terlebih dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com