Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY: Tak Satu Menit Pun Saya Tergoda Langgar Sumpah dan Amanah Rakyat

Kompas.com - 15/08/2014, 11:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan untuk yang terakhir dalam pemerintahannya kali ini. Dalam pidato tahunan tersebut, SBY menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah tergoda untuk melanggar sumpah dan amanah rakyat.

"Dalam 10 tahun terakhir, saya sudah dedikasikan seluruh jiwa dan raga saya. Cobaan krisis dan tantangan tidak membuat saya pesimis atas masa depan Indonesia. Tidak pernah satu menit pun saya tergoda untuk melanggar sumpah dan amanah rakyat Indonesia, tanggung jawab saya bukanlah akhirnya pada parpol, parlemen, melainkan kepada rakyat Indonesia," kata Presiden SBY di Gedung DPR, Jumat (15/8/2014).

Kepala Negara menekankan, perasaannya berdiri di mimbar kepresidenan di hadapan semua wakil rakyat adalah perasaan yang sama ketika dirinya kali pertama menjabat sebagai Presiden RI pada tahun 2004.

"Hari ini saya berdiri di mimbar ini dengan seribu perasaan yang sulit dilukiskan, terakhir kalinya saya pidato di tempat terhormat ini. Walaupun ini pidato kesepuluh, perasaan saya tetap sama seperti pada tahun 2005," papar SBY.

SBY juga menyebut empat refleksi dalam pemerintahannya, yang dia nilai perlu dipertahankan. Pertama, sistem adalah sesuatu yang perlu dibangun, bukan pada figur. Kedua, perlunya menjaga ke-Indonesia-an. Ketiga, demokrasi harus mengarah ke rakyat, bukan ke elite. Keempat, perlunya menjaga momentum positif Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com