Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Prabowo-Hatta Hadir, Rapat Rekapitulasi Suara Nasional Dilanjutkan

Kompas.com - 21/07/2014, 12:28 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencabut kembali skors rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, Senin (21/7/2014), pukul 11.10 WIB. Rapat dilanjutkan setelah saksi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa muncul di ruang rapat utama KPU, Jakarta Pusat.

"Karena saksi semua pasangan calon sudah hadir bisa kita mulai kembali. Bagaimana, Pak Nelson (anggota Badan Pengawas Pemilu Nelson Simanjuntak)?" ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik sebelum mencabut skors rapat.

Namun, saat skors dicabut, baru satu orang saksi Prabowo-Hatta yang hadir, yaitu Habiburokhman. Pembahasan suara juga tidak langsung dilakukan lantaran Habiburokhman tidak dapat menunjukkan surat mandat sebagai saksi.

"Dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres, saksi harus menunjukkan surat mandat dalam menjalankan tugasnya," kata Husni.

Habiburokhman mengaku telah mendapat mandat dari Prabowo-Hatta untuk menjadi saksi. Namun, surat tersebut dibawa oleh saksi lainnya, Haris Bobihoe. Karena itu, ia meminta tetap dapat diizinkan mengikuti rapat walau tidak memberikan suara.

Nelson menuturkan, sebenarnya tanpa saksi, penghitungan suara tetap dapat berjalan. Selama sekitar lima menit pembahasan soal mandat itu berlangsung, di ruang rapat muncul saksi Prabowo-Hatta lainnya, Rambe Kamarul Zaman. Akhirnya, rapat kembali digelar.

Sebelumnya, KPU menskors rapat pleno rekapitulasi untuk menunggu kehadiran saksi Prabowo-Hatta dalam forum tersebut. Kubu Prabowo-Hatta meminta KPU menghentikan rekapitulasi suara nasional.

Mereka beralasan, masih terjadi banyak kecurangan di berbagai daerah. Prabowo merasa KPU tidak layak mengumumkan hasil rekapitulasi jika berbagai persoalan belum diselesaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com