Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Penyelesaian Konflik Gaza Tak Sebatas Retorika

Kompas.com - 18/07/2014, 13:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus segera menindak penyerangan Israel ke Jalur Gaza. Presiden mengatakan, sekarang bukan saatnya lagi hanya berkata-kata dalam upaya menciptakan perdamaian di Jalur Gaza yang semakin banyak menelan korban.

"Menghadapi situasi yang sangat kritis ini, tiada lain dunia harus sangat serius untuk bertindak. Bukan hanya berkata-kata menghentikan semua kekerasan yang terjadi di wilayah Palestina. Dewan Keamanan PBB harus tegas dan melakukan aksi-aksi nyata untuk menghentikan kekerasan itu," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat (18/7/2014).

Ia mengajak para pemimpin dunia secara serius mengatasi memburuknya situasi di Gaza, Palestina, yang telah merenggut korban, terutama dari warga sipil. Setelah gencatan senjata singkat, kata Presiden, kondisi di Gaza justru semakin memburuk.

"Beberapa jam yang lalu, Israel justru melaksanakan operasi serangan darat, yang tentu akan menambah penderitaan masyarakat Palestina dan akan menambah jatuhnya korban sipil. Sementara itu, penembakan-penembakan roket juga masih kita saksikan. Berarti aksi balas-membalas masih terjadi. The cycle of violance masih berlangsung," kata dia.

Ia menyatakan, Indonesia juga terus menyerukan bantuan yang sangat diperlukan saat ini untuk meringankan penderitaan keluarga korban. Indonesia juga akan terus menyerukan kemerdekaan Palestina dan menciptakan situasi yang damai.

Beberapa jam lalu, Israel mengumumkan mulai melakukan serangan darat ke wilayah Gaza. Akibat gempuran dari darat itu, jumlah korban tewas mencapai 247 orang pada Jumat (18/7/2014) dini hari. Menurut sejumlah laporan yang diberikan Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Gaza, lebih dari 80 persen korban adalah warga sipil. Setidaknya 1.690 warga Palestina juga terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com