Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada WNI Jadi Korban Pesawat Malaysia Airlines #MH17

Kompas.com - 18/07/2014, 00:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Salah satu korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di perbatasan Ukraina-Rusia adalah warga negara Indonesia (WNI). Keluarga korban akan menemui kantor perwakilan Malaysia Airlines di Jakarta.

"Adik kandung saya, Ninik Yuliani (57) yang di Belanda naik pesawat itu," kata Yusrial Tansil dalam sebuah wawancara telepon di televisi.

Yusriah menerangkan, ia mendapat kabar duka itu dari anak Ninik yang saat ini menetap di Belanda. Ninik naik pesawat Malaysia Airlines dengan tujuan akan ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri bersama.

"Dia (Ninik) sendiri di pesawat itu. Kita tadinya mau jemput di Bandara Soekarno-Hatta untuk Lebaran nanti," kata Yusriah sembari terisak.

Yusriah menceritakan, kontak terakhir dengan Ninik mengatakan bahwa dirinya akan sampai di Jakarta pada pukul 21.00 WIB. Adapun Ninik naik MAS dari Belanda dengan tujuan Kuala Lumpur untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Menurut Yusriah, Ninik di Belanda sejak tahun 1997. Ninik pun di sana sudah memiliki anak.

"Dia di sana kerja di supermarket, dia juga menjadi pengajar kesenian Indonesia di sana," cerita Yusriah yang semakin terisak ini.

Sembari menangis, Yusriah menyatakan akan mencari tahu nasib dan kejelasan informasi tentang adik kandungnya itu dari kantor perwakilan MAS di Jakarta.

"Besok (hari ini) pagi saya akan ke kantor Malaysia Airlines," tutup Yusriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com