Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Permanen untuk "Jaga-jaga" kalau Pilpres Dimenangi Jokowi

Kompas.com - 15/07/2014, 09:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menilai, deklarasi koalisi permanen yang dilakukan Koalisi Merah Putih di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7/2014), secara tak langsung adalah sebuah pengakuan dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bahwa pemenang Pilpres 2014 adalah pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Deklarasi itu, kata dia, terkesan sebagai sebuah ancang-ancang untuk membangun kelompok oposisi yang nantinya akan melakukan perlawanan di parlemen.

"Koalisi ini dilakukan hanya sebagai upaya memberi rasa aman dan nyaman bagi elite setelah tanggal 22 Juli, jika yang menang adalah Jokowi-JK," kata Ari, Selasa (15/7/2014) pagi.

Oleh karena itu, kata Ari, tak heran jika koalisi permanen oleh parpol pendukung Prabowo-Hatta itu terlihat dipaksakan untuk mengejar tujuan politik jangka pendek. Alasan kesamaan platform dan visi misi, dinilai Ari, cendrung dicari-cari.

"Dengan basis tujuan jangka pendek seperti itu, maka kepermanenan dari koalisi itu diragukan. Walaupun ada upaya untuk mencari-cari platform yang sama pada Pancasila, basis kesamaan platform ideologi dan kebijakan mereka sebenarnya belum jelas," tambahnya.

Ari juga menilai, keraguan terhadap masa depan Koalisi Merah Putih diperkuat dengan tidak hadirnya petinggi Partai Demokrat yang sebelumnya menyatakan mendukung Prabowo-Hatta. Demokrat hanya mengutus Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli.

"Ini menunjukkan Partai Demokrat tidak mau terlibat dalam manuver jangka pendek Partai Gerindra ataupun Golkar. Sampai di sini, Partai Demokrat mengirimkan sinyal yang berbeda dengan arus besar enam partai lain dalam Koalisi Merah Putih," kata Ari.

Klaim wakili dua pertiga rakyat Indonesia

Sebelumnya, Prabowo, dalam sambutannya pada acara deklarasi tersebut, membanggakan Koalisi Merah Putih yang mengusungnya dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden 2014. Menurut Prabowo, koalisi yang dibangun oleh tujuh partai politik itu merepresentasikan dua pertiga rakyat Indonesia.

"Koalisi Merah Putih ini sudah mewakili hampir dua pertiga rakyat Indonesia. Intinya, iktikad tujuh partai ini ialah untuk melakukan kerja sama secara permanen mengawal NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, pemerintah yang efisien, stabil, membawa perbaikan ke kehidupan bangsa dan negara," kata Prabowo dalam acara deklarasi Koalisi Merah Putih, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2014) sore.

Prabowo menjamin, koalisi yang dibangunnya akan membawa Indonesia lebih baik ke depan. Dia bertekad ingin meraih cita-cita Sang Proklamator, yang juga Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com