Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Mereka Sambut 9 Juli...

Kompas.com - 08/07/2014, 08:05 WIB

KOMPAS.com
— Dalam suatu perjalanan, seorang sopir taksi tiba-tiba mengajak berbincang soal politik. Pada tahun politik, isu ini bukan cuma milik elite. Dan, memang begitu seharusnya.

"Mbak milih di mana?" tanya si bapak sopir taksi, Suparman (56), Senin (30/6/2014), membuka percakapan di tengah macetnya jalanan Ibu Kota.

"Di Jakarta, Pak. Bapak di mana?" saya balik bertanya.

"Mbak warga Jakarta? Saya ya di sini juga, enggak mungkin pulang kampung, duitnya buat pulang Lebaran. Baru kelar ngurus A5 kemarin," katanya.

Selanjutnya, ia mengisahkan, baru kali ini semangat ingin menggunakan hak pilihnya. "Dulu-dulu males. Yang menang udah ketebak. Kali ini, siapa pun yang menang, pemimpin baru buat kita," ujar dia.

Dinamika di tengah sesama sopir taksi pun dikisahkan Suparman. Menurut dia, perdebatan yang terjadi antara pendukung kubu yang satu dan yang lain tak "sepanas" pemilu-pemilu sebelumnya. 

"Justru rame. Asal enggak sampe gontok-gontokan. Kalau sopir taksi kumpul, ada yang dukung satu, ada yang dua. Berdebat rame banget. Ya enggak apa-apa, semua bebas berpendapat, asal enggak sampe berantem," katanya sambil tertawa.

Tak usah disebut pasangan mana yang dipilihnya. Terpenting, motivasi dan apa harapannya untuk Indonesia pasca pemilu.

"Setiap rakyat kan punya harapan bisa hidup lebih sejahtera, siapa pun pemimpinnya. Sederhana saja," ujar dia.

Menurut Suparman, antusiasme nyoblos tak hanya dirasakanya. Sejumlah rekannya, bahkan ada yang memilih pulang kampung supaya bisa menggunakan hak pilihnya.

"Karena banyak yang ngurus, tapi belum berhasil. Daripada enggak bisa nyoblos, mereka katanya mau pulang kampung," kata Suparman.

Semangat Suparman dan mereka yang tak ingin kehilangan hak pilihnya selayaknya muncul dalam setiap pesta demokrasi. Mereka ambil bagian untuk memilih pemimpin negeri dan tak berdiam diri. Selamat memilih!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com