Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Di Samping Kalpataru, Alangkah Lebih Baik Diberikan Insentif

Kompas.com - 05/07/2014, 22:59 WIB
Icha Rastika,
Deytri Robekka Aritonang

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo menilai pentingnya pemberian insentif di samping penghargaan seperti Kalpataru untuk perorangan atau kelompok yang berjasa dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Menurut Jokowi, dengan pemberian insentif, para penerima penghargaan tersebut bisa mengembangkan lebih jauh lagi keberhasilannya.

"Tapi kalau ini hanya diberikan piala, baik, tapi alangkah lebih baik diberikan insentif sehingga tidak hanya satu, dua, tiga, empat, lima orang yang ingin melakukan itu, tetapi semua masyarakat ingin bekerja memperbaiki desanya, kotanya, alira sungainya, dan ingin memperbaiki seluruh negara yang kita cintai," kata Jokowi dalam acara debat capres dan cawapres yang berlangsung di di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014) dengan "Pangan, Energi, dan Lingkungan".

Jokowi menjawab pertanyaan calon wakil presiden saingannya, Hatta Rajasa mengenai pandangan Jokowi  terhadap penghargaan Kalpataru. Atas jawaban Jokowi, Hatta menanggapi dengan mengatakan bahwa pemberian insentif sebenarnya bukan hal yang menjadi prinsip.

"Yang penting adalah penghargaan itu menjadi refleksi keberhasilan sebuah kota karena sudah membangun kotanya dengan hijau, bersih, dan sehat," ujar Hatta. Dia lalu mempertanyakan kepada Jokowi mengapa DKI Jakarta dan Solo tidak pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru ketika dipimpin Jokowi.

Menanggapi pertanyaan ini, cawapres Jusuf Kalla meralat pertanyaan Hatta. Kalla meluruskan pemahaman Hatta yang keliru soal Kalpataru.

"Saya ingin menanggapi, pertanyaan Bapak bagus, cuma keliru. Kalau kota itu bukan kalpataru, tapi adipura," kata Kalla.  Kemudian Jokowi menjawab bahwa Solo pernah mendapatkan penghargaan sebagai kota bersih atau clean city dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com