PANDEGLANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengkritik rivalnya capres Prabowo Subianto yang kembali menyinggung soal kebocoran saat debat calon presiden sesi ketiga di Hotel Holiday Inn, semalam. Dia menilai apa yang disampaikan Prabowo soal kebocoran itu tidak konkret.
"Pak Jokowi sudah menyampaikan secara konkret. Langkah-langkahnya. Keunggulannya ialah langkah-langkah itu jelas. Artinya, jangan tunggu selesaikan dulu kebocoran baru kita makmur," kata JK di Pandeglang, Banten, Senin (23/6/2014).
Menurut JK, jika apa yang disebut kebocoran oleh Prabowo itu benar, maka tentu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Jika hanya mengandalkan dan dari penutupan kebocoran, dia menilai cara tersebut akan sulit terealisasi.
"Sejak sekarang, harus diambil langkah-langkahnya. Keamanannya, perdamaiannya, kekuatannya laut kita, menangani palestina. Bagaimana kita di ASEAN lebih kuat. Ambil langkah-langkah bagaimana laut kita dijaga. Bagaimana membantu serius Palestina," paparnya.
Cawapres nomor urut 2 itu yakin masyarakat bisa melihat mana paparan yang lebih baik. "Jokowi dan Prabowo telah menguraikan masing-masing programnya. Kembali lagi pada penilaian masyarakat apa yang baik," pungkasnya.
Dalam debat sesi kedua pada Minggu (15/6/2014) lalu, Prabowo bolak-balik bicara mengenai kebocoran anggaran hingga Rp 100 Triliun. Pernyataan Prabowo itu, lantas dikritik banyak pihak karena tidak tepat.
Bahkan kubu Prabowo sendiri, termasuk cawapresnya Hatta Rajasa, meluruskan pernyataan mantan Danjen Kopassus itu. Pada debat semalam, Prabowo tetap melontarkan pernyataan soal kebocoran. Namun dia lebih menekankan pada kebocoran sumber daya alam, bukan kebocoran anggaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.