Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kivlan Zein: Hanya Pengadilan HAM "Ad Hoc" yang Berhak Panggil Saya

Kompas.com - 06/06/2014, 18:34 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen tidak memenuhi panggilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Kivlan Zen menganggap lembaga tersebut tidak berhak untuk memanggil dia terkait kasus HAM yang dituduhkan kepada dirinya. Menurut Kivlan, yang berhak adalah pengadilan HAM ad hoc.

"Yang mengundang harus pengadilan HAM ad hoc, bukan Komnas HAM," ujar Kivlan saat ditemui di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (6/6/2014).

Kivlan berdalih, pemanggilan yang dilakukan Komnas HAM terhadap dirinya tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000. Dalam undang-undang tersebut dikatakan bahwa peristiwa HAM yang terjadi sebelum tahun 1999 hanya boleh melalui pengadilan HAM ad hoc.

"Kejadian saya kan sebelum tahun 1999. Jadi, untuk itu, komnas HAM itu tidak boleh memanggil saya," ujar Kivlan.

Saat disinggung soal pemanggilan Komnas HAM hanya untuk meminta keterangan, bukan untuk mengadili, Kivlan berkilah bahwa itu tetap merupakan haknya untuk tidak memenuhi panggilan Komnas HAM. Dia meminta agar hak asasinya tidak dilanggar oleh Komnas HAM.

"Enggak mau ngomong, itu hak saya," tekan Kivlan.

Sebelumnya, Komnas HAM akan melayangkan panggilan ketiga terhadap Kivlan Zen. Komisioner Komnas HAM Otto Nur Abdullah, yang menjabat Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Pengungkapan Peristiwa 13 Aktivis 1997-1998 yang Masih Dinyatakan Hilang, mengungkapkan, Komnas HAM telah melakukan koordinasi dengan pengacara Kivlan untuk mencari waktu yang tepat.

Kivlan dipanggil terkait pernyataan bahwa ia mengaku tahu 13 aktivis yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. "Dalam minggu ini, kami akan memanggil Kivlan," kata Otto di Komnas HAM, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Komnas HAM telah memanggil Kivlan dua kali, yakni pada 14 Mei 2014 dan 26 Mei 2014. Namun, kedua panggilan itu tak dipenuhi Kivlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com