Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Indonesia Punya Pengalaman, Jangan Pesimistis

Kompas.com - 04/06/2014, 21:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Jusuf Kalla optimistis bahwa Indonesia punya kemampuan untuk membangun bangsa yang lebih baik. Ia yakin bahwa dengan segudang potensi dan pengalaman yang dimiliki Indonesia, kemajuan bangsa di bidang ekonomi dapat diraih.

"Kita punya banyak pengalaman, optimistis, jangan pesimistis," kata Kalla dalam acara Pemaparan Platform Ekonomi Jokowi-JK di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/6/2014) malam.

Kalla menegaskan, banyak pihak yang keliru dalam menyikapi kekurangan Indonesia, khususnya kelemahan di bidang infrastruktur. Wakil Presiden RI 2004-2009 itu mengatakan, kekurangan tersebut adalah berkah karena investasi besar dapat dilakukan di Indonesia pada kemudian hari.

Atas dasar itu, Kalla meminta semua elemen, mulai dari pemimpin, kaum intelektual, pengusaha, hingga masyarakat, bersatu padu mengupayakan kebangkitan ekonomi Indonesia. Ketika potensi sudah tersedia, ia menganggap bahwa kuncinya hanya pada pemerintahan yang berani dan tepat dalam mengeksekusi program penyokongnya. "Bagi orang optimis, justru ini jadi kesempatan luar biasa," ujarnya.

Dalam pandangannya, kebangkitan ekonomi Indonesia dapat lebih mudah terwujud saat didukung oleh teknologi mutakhir. Teknologi itu ia percaya dapat meningkatkan produksi pangan, sumber daya laut, dan sumber daya lain yang dimiliki Indonesia, tetapi belum optimal dimanfaatkan.

"Memang bukan hal yang gampang karena semua sedang serba defisit. Makanya dibutuhkan kemampuan, di situlah bedanya pemimpin yang sanggup dan tidak sanggup," ujarnya.

Dalam acara ini, pasangan Jokowi-Kalla memaparkan gagasan pembangunan ekonominya di hadapan ratusan pengusaha. Menurut Jokowi, kebangkitan bangsa harus dimulai dari revolusi mental karena itu berkaitan dengan semua sendi kehidupan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com