Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sulit Mengalihkan Suara Pendukung Dahlan Iskan ke Jokowi-JK

Kompas.com - 04/06/2014, 12:54 WIB
Meidella Syahni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Tim Sukses Dahlan Iskan, Amal al Ghozali, mengklaim tidak sulit untuk mengalihkan suara pendukung pemenang konvensi Partai Demokrat Dahlan Iskan ke pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014.

Selain karakter sosok mereka yang dinilai mirip, berbagai program Dahlan Iskan di daerah yang berhasil dinilai meyakinkan mereka untuk ikut mendukung pilihan Dahlan Iskan. "Selama ini mereka sangat antusias mendukung Pak Dahlan di konvensi. Jadi, tidak begitu sulit memindahkan dukungan mereka sesuai dengan dukungan Pak Dahlan kepada pasangan Jokowi-JK," ujar Amal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2014).

Meski ada beberapa daerah yang menyatakan netral, tetapi dengan penjelasan bahwa sosok Dahlan Iskan dan Jokowi-JK ini merupakan sosok dengan tipikal yang sama dan sama-sama sudah menghasilkan karya untuk pembangunan, Amal meyakini suara mereka akan tetap bersama pendukung Dahlan Iskan yang lain.

Apalagi, lanjut Amal, jika dibandingkan dengan sosok Prabowo Subianto sebagai kompetitor Jokowi, pasangan nomor urut satu ini dinilai belum memperlihatkan karya nyata apa pun setelah pemberhentian dirinya sebagai jenderal militer 16 tahun lalu. "Hampir 16 tahun Prabowo tidak memegang jabatan publik apa pun. Mereka menilai Prabowo tidak menghasilkan karya. Bahkan di HKTI pun menurut para petani ini, tidak ada kontribusi nyata, hanya pidato politik," terangnya.

Amal memaparkan, suara dari pendukung Dahlan Iskan ini berasal dari kalangan akar rumput hingga tokoh-tokoh opinion leader seperti kiai. Untuk akar rumput, dukungan datang dari para petani yang merasakan langsung berbagai kebijakan Menteri BUMN ini. "Misalnya para petani bawang di Brebes yang dengan inovasi pak Dahlan bisa memberikan obat murah bagi bawang yang harganya 30 persen lebih murah dibanding obat impor. Ini lebih mereka rasakan," katanya.

Selain itu untuk di luar Jawa, misalnya di Bali dan Sumatera Utara, dukungan datang akibat percepatan pembangunan yang dipelopori Dahlan Iskan. "Misalnya masyarakat sekitar Danau Toba yang merasa terbantu sekali dengan pembangunan Bandara Balige. Atau masyarakat Bali yang terbantu dengan pembangunan jalan tol atas laut yang berhasil mengurangi kemacetan," jelasnya.

Kesamaan lainnya, menurut Amal, adalah metode yang digunakan Dahlan Iskan dan Jokowi-JK yang lebih banyak mendengarkan keluhan masyarakat. "Jadi kita tidak mengatakan kepada mereka kehebatan Jokowi apa, tapi kita bertanya dan mendengarkan. Lalu kita tawarkan program Jokowi yang cocok dengan masalah mereka. Makanya mereka mau ikut," katanya.

Untuk terus menggalang dukungan bagi Jokowi-JK, Amal mengatakan, Dahlan Iskan akan penuh menggunakan waktu liburnya untuk kampanye. Sabtu (7/6/2014) mendatang dijadwalkan bos JPNN ini akan berkumpul bersama warga di Karesidenan Tulung Agung, Blitar, dilanjutkan pada Minggu (8/6/2014) di Pantai Losari, Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com