Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Perpecahan, Golkar Yakin Rapimnas Berakhir Tanpa Voting

Kompas.com - 18/05/2014, 09:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham meyakini rapat pimpinan nasional Golkar VI hari ini, Minggu (18/5/2014), akan berakhir dengan musyawarah mufakat. Berkaca dari rapimnas sebelumnya, dia memprediksi, kecil kemungkinan keputusan rapimnas terkait pemilu presiden mendatang akan ditentukan dengan voting.

"Kalau setuju semua untuk apa voting? biasanya ujung-ujungnya pasti diakhiri dengan sepakat, tidak pernah voting," kata Idrus sesaat sebelum pelaksanaan rapimnas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu.

Idrus membantah saat ini ada perpecahan di kubu internalnya antara memilih bergabung ke poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung Joko Widodo atau membuat poros baru dengan Partai Demokrat. Menurutnya, semua opsi akan didiskusikan dalam rapimnas nanti, termasuk opsi berkoalisi dengan poros Partai Gerindra.

"Masih terbuka semua opsi itu, semuanya arahnya akan dibahas," ujarnya.

Ketika ditanya peluang mana yang saat ini paling menguat diantara tiga opsi itu, Idrus enggan mengungkapkannya. Dia mengaku, sebagai steering commite dia tidak berhak untuk membukanya sebelum rapimnas dimulai.

Dalam Rapimnas III Golkar di Sentul tahun 2012, semua peserta Rapimnas secara bulat mendukung Ical sebagai capres Golkar. Ical juga diberi kewenangan untuk menentukan cawapres. Belakangan, pencapresan Ical digoyang di internal Golkar dengan berbagai alasan. Salah satunya, elektabilitas Ical yang masih relatif jauh di bawah Jokowi dan Prabowo.

Selain itu, muncul keinginan tokoh-tokoh senior Golkar untuk maju di Pilpres 2014 sebagai cawapres seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan, Priyo Budi Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com