Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Akan Bersaksi, Tiga Pendingin Ruangan Dipasang di Pengadilan Tipikor

Kompas.com - 07/05/2014, 12:41 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Ada yang berbeda ketika memasuki ruang sidang lantai 1 di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (7/5/2014). Di sisi kiri ruang sidang, tepatnya di belakang kursi jaksa penuntut umum, terdapat tiga pendingin ruangan portabel.

Tiga unit pendingin ruangan itu merupakan fasilitas khusus untuk Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono yang akan bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi Bank Century, Jumat (9/5/2014). "Itu untuk Pak Boediono nanti," ujar salah satu petugas di Pengadilan Tipikor, Rabu. Pendingin ruangan warna abu-abu dan berlabel "KPK" tersebut juga berfungsi sebagai penjernih udara.

Pantauan Kompas.com, ada pula ruang tunggu saksi yang dipasang satu pendingin ruangan yang sama. Ruang tunggu ini lebih luas dibanding ruang tunggu lain. Ruangan itu rencananya akan ditempati orang nomor dua di Indonesia itu sebelum persidangan dimulai.

KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Sebuah televisi layar datar 63 inci, Selasa (6/5/2014), disiapkan jelang kehadiran Wakil Presiden RI Boediono sebagai saksi dalam sidang kasus Bank Century di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Selama ini, pendingin ruangan di Gedung Pengadilan Tipikor tidak berfungsi dengan baik. Udara panas pun sangat terasa ketika ruang sidang yang tidak terlalu besar itu dipadati pengunjung.

Selain pendingin ruangan, tiga layar televisi juga telah disiapkan untuk pengunjung. Di lantai 2, rencananya akan dipasang televisi layar datar sebesar 63 inci. Di lobi atau lantai dasar gedung akan dipasang layar proyektor lengkap dengan pengeras suara. Selain itu, televisi 24 inci juga rencananya akan diletakkan di depan atau teras Gedung Pengadilan Tipikor.

Layar-layar tersebut dipasang untuk antisipasi membeludaknya pengunjung yang akan menyaksikan sidang dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya itu.

Penempatan layar juga ditujukan untuk mengantisipasi banyaknya awak media yang akan meliput. Hal itu karena ruang sidang tak akan cukup untuk pengunjung dan media.

Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) KMS Roni sebelumnya mengatakan akan menyiapkan pengamanan untuk Boediono. Pengamanan khusus disiapkan oleh Pasukan Pengamanan Presiden/Wakil Presiden dan akan berkoordinasi dengan KPK. "Kita pengamanan dari aparat kepolisian. Untuk pengawalan khusus dari pihak Pak Boediono," kata Roni.

Boediono telah menyatakan siap bersaksi di persidangan, Jumat (9/5/2014). Dalam kasus Bank Century, Boediono saat itu menjabat Gubernur BI. Boediono akan dimintai keterangan terkait pemberian FPJP kepada Bank Century sebesar Rp 689,394 miliar terkait pemberian FPJP dan penggelontoran dana talangan (bail out) Bank Century sebesar Rp 6,762 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com