Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Pilpres, Mahasiswa Indonesia di Australia Serukan "Pantura"

Kompas.com - 06/05/2014, 08:09 WIB

PERTH, KOMPAS.com -- Komunitas mahasiswa Indonesia se-Australia mendeklarasikan berdirinya Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia se-Australia untuk Kebhinnekaan, Minggu (4/5/2014), di Murdoch University, Perth, Australia.

Salah satu tujuan pendirian koalisi tersebut adalah menolak terpilihnya calon presiden yang fasis. “Indonesia secara kultural dibangun oleh kebhinnekaan etnis, tradisi, dan keyakinan. Dalam satu agama yang sama saja selalu ada berbagai penafsiran dan cara pandang,” kata Muhammad Faris Alfadh dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (6/5/2014).

Mahasiswa Asia Research Center Murdoch University ini juga menyatakan bahwa upaya memurnikan agama dinilai tidak akan bisa bertemu dengan nilai-nilai Pancasila.

Sementara itu, Muhammad Ridha, Sekjen Koalisi, menyatakan, koalisi ini salah satunya juga prihatin dengan manifesto Gerindra yang dinilai bisa memunculkan konflik horizontal di masyarakat.

Dalam deklarasi tersebut, koalisi mahasiswa menyerukan Pantura (Panca Tuntutan Rakyat), yang berisi lima butir. Pertama, menolak keberadaan calon presiden yang diidentifikasi sebagai bagian dari kekuatan yang bertendensi fasisme.

Kedua, menuntut para calon presiden yang berkontestasi dalam Pemilu 2014 agar menjunjung tinggi kebhinnekaan serta persatuan Indonesia berdasarkan keadilan sosial. Ketiga, menyerukan kepada para calon presiden agar menjunjung tinggi kebhinekaan dan hak asasi manusia sebagai agenda penting dalam pemerintahan.

Keempat, menyerukan kepada seluruh masyarakat agar menyatukan diri untuk tidak mendukung kekuatan politik bertendensi fasis dan anti-kebhinnekaan. Kelima, menyerukan kepada segenap masyarakat agar mendorong sistem pemerintahan yang melindungi kebhinnekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com