Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Kubu Romy Ingin Usung SBY Cawapres

Kompas.com - 19/04/2014, 21:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal menentang keras manuver Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang mendekati Partai Gerindra. Rupanya, pria yang akrab disapa Romy itu memiliki rencana lain untuk partainya.

Dia ingin PPP beserta partai islam lainnya berkoalisi bersama Partai Demokrat dan mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon wakil presiden. "Bukan tidak mungkin kita (partai islam) membangun poros tengah dengan mengusung SBY sebagai calon wakil presiden. Itu bisa saja dilakukan," kata Romy di DPP PPP, Sabtu (19/4/2014).

Menurut Romy, saat ini sudah ada tiga kekuatan besar yang akan bersaing dalam pilpres mendatang. Mereka adalah bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo, bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres Golkar Aburizal Bakrie.

Namun jika partai islam bersatu dengan Demokrat dan mengusung SBY sebagai cawapres, menurutnya ketiga calon tersebut bisa dikalahkan. Masalah capres yang akan diusung, menurutnya, akan ditentukan belakangan berdasarkan perundingan anggota koalisi.

"Jangan salah, Pak SBY itu elektabilitasnya masih tinggi. Hampir 50 persen lebih. Bisa mengalahkan Jokowi dan Prabowo," ujar Romy.

"Apalagi kita melihat komunikasi politiknya santun. Dia yang pertama kali memberikan selamat usai pemilihan legislatif. Jadi bisa saja nanti SBY kembali maju tetapi menjadi calon wakil presiden," tambahnya.

Namun Romy mengatakan, wacana ini baru bersifat pribadi. Dia mengaku belum membicarakannya secara serius dengan internal PPP. Begitu pun dengan partai islam lain atau partai Demokrat.

"Biarkanlah itu menggelinding untuk sebuah wacana," pungkasnya.

Sebelumnya, wacana menjadikan SBY sebagai cawapres juga pernah digulirkan oleh mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Anas yang kini telah menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi itu menilai, langkah Demokrat yang menjadikan SBY cawapres dapat menyelamatkan partai berlambang mercy itu dari keterpurukan. Namun beberapa elit Demokrat justru bereaksi keras dengan wacana tersebut dan menganggapnya sebagai suatu sindiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com