JAKARTA, KOMPAS.com -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Endriartono Sutarto, meminta agar pelaksanaan konvensi tetap dilanjutkan. Dia menilai Demokrat tetap memiliki peluang mengajukan calon presiden. Untuk itu, Endriartono meminta Partai Demokrat untuk tidak menurunkan target menjadi hanya mengajukan calon wakil presiden.
"Sekarang ini, Demokrat masih bisa lanjut dengan capres. Jangan terlebih dulu kita menurunkan cawapres. Diusahakan semaksimal mungkin dulu saja," ujar Endriartono saat dihubungi, Jumat (11/4/2014), menyikapi hasil hitung cepat dalam Pemilu Legislatif 2014.
Mantan Panglima TNI itu menuturkan, dengan selisih suara antar-partai yang relatif tipis dan tidak ada yang dominan, Demokrat bisa berkoalisi dengan partai-partai lain untuk mencapai target suara 25 persen. Menurut Endriartono, peta koalisi ke depan hanya bisa menghasilkan tiga nama capres. Dua di antaranya, kata Endriartono, yakni Joko Widodo dan Aburizal Bakrie.
Sementara itu, Prabowo Subianto yang merupakan bakal capres Partai Gerindra, kata Endriartono, sebenarnya memiliki posisi yang mirip dengan Demokrat. Apalagi, perbedaan suara antara dua partai ini tidak terlalu jauh.
"Poros ketiga bisa Demokrat atau Gerindra. Kalau Demokrat mau maju capres, harus bergerak cepat membentuk koalisi, jangan sampai keduluan Gerindra," ujar mantan Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem itu.
Untuk mengejar ketertinggalan dari partai lain, Endriartono menuturkan, konvensi capres Partai Demokrat akan mengerucutkan tiga nama dari 11 peserta konvensi capres Partai Demokrat. Ketiga nama itu akan menjadi alternatif pilihan Demokrat mengajukan capres dengan melihat bakal capres yang diajukan partai lain.
"Jadi memang survei tertinggi tidak menjadi tolok ukur satu-satunya, meski yang utama. Akan sangat bergantung kebutuhan partai ke depan," ujar pria yang baru saja bergabung sebagai kader Partai Demokrat ini.
Saat ditanyakan bagaimana jika dirinya dicalonkan sebagai cawapres, Endriartono mengaku tak terlalu berminat. "Saya tidak mencari jabatan, sehingga kalau saya disodori sebagai wapres, saya katakan tidak bersedia. Karena saya mencari kewenangan untuk memperbaiki kondisi bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui kekalahan partainya dan mengucapkan selamat kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, dan Partai Gerindra yang mendapatkan suara di atas Partai Demokrat. SBY juga menyatakan Demokrat membuka koalisi dengan siapa pun, termasuk Partai Gerindra.
Hasil hitung cepat Kompas, suara Demokrat turun dari perolehan suara 2009 yang mencapai 20 persen. Berdasarkan data yang terkumpul sebesar 93 persen, suara Demokrat 9,43 persen. Adapun hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia (data 99,5 persen), Demokrat memperoleh suara 9,86 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.