JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu kampanye yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sudah memasuki masa akhir. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh pertinggi partai, salah satunya dilakukan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo (HT).
Meski terbilang baru dikancah politik, pemilik MNC Grup ini terlihat begitu gesit dalam upaya pengenalan diri alias kampanye. Salah satunya langsung "blusukan" ke kampung kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, Jawa Timur.
HT terlihat tidak gentar masuk Pacitan meski daerah yang berada paling selatan provinsi Jawa Timur itu adalah basis partai penguasa, yaitu Partai Demokrat.
Berbagai cara dilakukan, salah satunya melakukan komunikasi dengan kader yang berada di Alon-Alon Pacitan, Kamis (3/4/2014), dengan menggunakan bahasa Jawa. Apa yang dilakukan HT itu ternyata cukup mendapat perhatian.
"Opo kabare? Apek-apek ae kan? Ojo lali tanggal 9 April coblos Hanura. (Apa kabar, baik-baik sajakan? Jangan lupa tanggal 9 April coblos Hanura)," kata HT dan disambut tepuk tangan ribuan kadernya, seperti dikutip dari Antara.
Sebelum menemui kadernya di Alon-Alon Pacitan, HT dan rombongan berkeliling kota Pacitan. Bahkan, rombongan DPP partai dengan nomor 10 itu juga merasakan jalan berliku dari Ponorogo menuju Pacitan.
Melihat antusias kader yang kuatnya konsolidasi yang dilakukan, HT optimistis Partai Hanura mampu merebut simpati masyarakat Pacitan. Jargon 'saatnya ada perubahan' dinilai cukup tepat untuk mendorong pemilih memberikan dukungannya.
"Saya optimistis mampu mendapatkan dukungan suara disini (Pacitan). Masyarakat disini juga butuh perubahan," kata pasangan calon presiden Partai Hanura, Wiranto itu.
Dalam orasinya, jika Hanura menang dan mengantarkan Wiranto menjadi presiden, HT berjanji akan memajukan perekonomian masyarakat secara menyeluruh demi terciptanya negera maju.
"Saya ini latar belakangnya pengusaha. Jadi jika ingin menjadi sesuatu kita tahu bagaimana harus menuju ke sana. Intinya kita harus berbuat banyak kalau Indonesia ingin maju," kata HT dengan percaya diri.
Untuk menjadi negara maju, kata dia, pihaknya akan konsentrasi pada masalah ekonomi dimana para nelayan, petani, UMKM dan pengangguran harus diupayakan. Khusus untuk mengatasi pengangguran, industri padat karya adalah solusi yang tepat.
"Padat karya akan melibatkan banyak orang. Namun, sebelumnya kami akan memberikan mereka kepastian hukum dan jaminan keamanan," kata mantan politisi Partai Nasdem itu.
Melihat kesolidan kader Partai Hanura, HT optimistis partai dengan nomor 10 itu mampu meraih 20 persen dukungan suara nasional. Jika terpenuhi, maka semua visi dan misi yang ada perpeluang besar terealisasi.
Sebelum mengakhiri masa kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (5/4), HT menggunakan waktu sisa kampanye dengan menggalangan dukungan ke masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Sementara itu, pengamat politik dari Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, Partai Hanura merupakan salah satu partai yang mempunyai peluang untuk besar pada pemilu 9 April. Partai ini diperkirakan akan bersaing di posisi tengah.
"Pengumuman calon presiden dan wapres lebih awal cukup menjadi pengaruh. Selain itu, jaringan yang luas juga akan mempengaruhi hasil pemilu nanti," kata Yunarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.