Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Pantau Pemilu di Hong Kong

Kompas.com - 30/03/2014, 13:39 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014 di enam wilayah di lima negara, Minggu (30/3/2014) ini. Dari enam wilayah tersebut, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) hanya melakukan pengawasan di Hong Kong.

"Hari ini cuma ada satu pantauan Bawaslu di Hong Kong. Pak Nelson (Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak) langsung memantau ke sana," ujar Komisioner Bawaslu Nasrullah, di Jakarta.

Ia mengatakan, lima wilayah lainnya luput dari pengawasan karena keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran pengawasan yang dimiliki Bawaslu. Lima daerah lainnya adalah Beijing (RRC), Brasilia (Brasil), Kopenhagen (Denmark), Santiago (Cile), dan Shanghai (RRC).

Nasrullah mengatakan, pihaknya menetapkan Hong Kong sebagai wilayah yang patut diawasi mengingat jumlah pemilih yang cukup besar di negara itu. Ia mengatakan, Bawaslu hanya menempatkan petugas pengawas luar negeri di negara yang jumlah pemilihnya lebih dari 5.000 orang.

"Itu pun tidak di semua negara yang pemilihnya di atas 5.000 ada pengawas. yang pasti ada itu di Hong Kong, Malaysia, Australia, Jeddah," ujarnya.

Pada pemantauan di luar negeri, kata Nasrullah, Bawaslu ingin memastikan surat suara yang sudah dicoblos terjaga keamanannya karena pemungutan suara baru dilakukan pada 9 April 2014 nanti. "Jangan sampai surat suara yang sudah dimasukkan ke dalam kotak dan disimpan di kantor perwakilan Indonesia disalahgunakan," jelas Nasrullah.

Pemungutan suara juga digelar lebih awal di Damascus (Suriah), Havana (Kuba), yaitu pada 3 April 2014; kemudian di Abu Dhabi, Alger, Amman, Daka, Doha, Dubai, Khartoum, Kuwait, Kyiv, Maputo, Moskow, Muscat, Sanaa, Teheran pada 4 April 2014.

Pemungutan suara luar negeri paling banyak digelar pada 5 April 2014. PPLN yang menggelar pencoblosan hari itu adalah, Antananarivo, Baghdad, Bangkok, Beograd, Berlin, Bern, Bogota, Bratislava, Brussel, Bucharest, Buinos Aires, Canberra, Caracas, Chicago, Colombo, Dakar, Darwin, Dacao City, Den Haag, Dili, Frankfurt, Hamburg, Helsinki, Houston, Jeddah, Kairo, dan Lima. Kemudian, London, Los Angeles, Manama, Melbourne. Mumbai, Nairobi, New York, Ottawa, Panama, Paramaribo, Praha, Rabat, Riyadh, San Fransisco, Sarajevo, Sofia, Songkhla, Stockholm, Suva, Sydney, Toronto, Tripoli. Vancouver, Viantiane, Warsawa, Washington DC, Wina, Windhock, Zagreb.

Sementara pileg pada 6 April akan dilangsungkan di Abuja, Addis Ababa, Ankara, Astana, Athena, Baku, Beirut, BS Begawan, Budapest, Cape Town, Dar Es Salam, Guangzhou, Hanoi, Harare, Ho Chi Minh.Islamabad, Istambul, Karachi, Kota Kinabalu, Kuala Lumpur, dan Kuching. Juga di Lisabon, Madrid, Manila, Marseille, Mexico City, New Delhi, Noumea, Osaka, Penang, Perth, Pnom Penh, Port Moresby, Pretoria, Pyong Yang, Roma, Seoul. Singapura, Taiwan, Tawau, Tokyo, Tunis, Vatikan, Wellington, dan Yangoon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com