Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Klaim Sediakan 6 Tenda Anak saat Kampanye di GBK

Kompas.com - 21/03/2014, 23:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah tudingan melakukan mobilisasi anak-anak saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (16/3/2014).

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan saat kampanye tersebut, partainya menyediakan enam tenda untuk anak-anak. Keenam tenda ini, kata Jazuli, ditempatkan tersebar di enam titik sekitar lokasi kampanye.

"Kami menyiapkan tempat penitipan dan bermain anak-anak di GBK sebanyak enam tenda besar. Di dalam juga ada pembimbingnya supaya anak-anak tidak masuk ke dalam GBK," ujarnya usai memenuhi panggilan Bawaslu di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2014) petang.

Jazuli berdalih, kehadiran anak-anak saat kampanye karena banyak kader PKS yang merupakan pasangan muda. Kemungkinan, kata Jazuli, mereka tidak punya pembantu sehingga terpaksa membawa anak-anak.

"Oleh karena itu kita sediakan tenda-tenda itu," ujarnya.

Mengonfirmasi pernyataan Presiden PKS Anis Matta mengenai pendidikan politik dini, Jazuli menjelaskan bahwa banyak anak kader PKS yang termasuk dalam pemilih muda. Anak-anak yang dimaksud Anis, menurut Jazuli, adalah anak usia sekolah menengah atas yang baru memiliki hak pilih.

"Anak-anak ini tergabung dalam Garuda Keadilan, anak-anak kader yang belum pernah memilih sebelumnya," ucap Jazuli yang memenuhi panggilan Bawaslu mewakili Anis Matta.

Komisioner Bawaslu, Nasrullah menyatakan, pihaknya memanggil Anis Matta untuk memastikan pernyataan presiden PKS tersebut mengenai pelibatan anak-anak. Menurutnya, Bawaslu bisa saja mengenakan sanksi administratif. Bila memungkinkan, kata Nasrullah, Bawaslu beserta Komisi Perlindungan Anak Indonesia akan mengkaji aspek undang-undang KPAI, apakah bisa dikenakan pidana atau tidak.

Nasrullah mengatakan, teguran terhadap parpol dilakukan bertahap. "Pertama kita temukan kesalahan, ditegur. Kalau masih melibatkan anak-anak, kampanye dihentikan. Kalau masing ngeyel juga, akan dihentikan semua bentuk kampanye sampai hari terakhir," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com