Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Yang Penting, Nanti PDI-P yang Menang

Kompas.com - 15/03/2014, 19:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan Joko Widodo tidak masalah jika ada partai lain yang telah mengusung capres dan sudah terlebih dahulu memaparkan visi misinya. Jokowi yakin, PDI Perjuangan akan tetap menang.

"Ya, ndak apa-apalah, ada yang sudah mendahului deklarasi, ada yang sudah pasang iklan, spanduk, ndak apa-apa. Yang penting, nanti PDIP yang menang," ujarnya di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta,Jalan Taman Surapati, Menteng, Sabtu (15/3/2014).

Jokowi menolak mengungkapkan strategi yang bakal dilancarkannya dalam memenangkan pemilu, baik pada kursi legislatif atau kursi presiden. Dia khawatir lawan politiknya mengetahui kelemahan-kelemahan strategi yang direncanakanya.

Jokowi yakin, dengan strategi yang masih dirahasiakannya itu, partai berlambang banteng moncong putih itu dapat memenangkan pesta demokrasi terbesar lima tahunan tersebut.

Oleh sebab itu, Jokowi berkomitmen fokus memenangkan Pileg. Jokowi juga mengaku tidak mempersoalkan pernyataan politik yang bersifat menyerang dari lawan politiknya usai dia deklarasi pencapresan.

Pengalaman Jokowi tiga kali mengikuti pemilihan umum kepala daerah, membuatnya 'kebal' akan serangan seperti itu. "Saya sudah ngomong berkali-kali, diejek ndak apa-apa, ada yang kritik silakan, biasa dalam demokrasi. Biasa itu," ujarnya.

Seperti diketahui, jelang pemilihan presiden dan legislatif, banyak partai yang telah mempertimbangkan calon presiden dan calon legislatif. Khusus soal capres, bahkan ada tokoh yang meski belum memiliki partai politik sebagai kendaraan, dia sudah mendeklarasikan pencapresannya terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com