Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Minta Terorisme Jangan Dipolitisasi

Kompas.com - 06/03/2014, 10:04 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Dino Patti Djalal menyerukan kepada semua pihak agar menjauhkan isu politis dalam upaya penanganan terorisme di Indonesia.

"Sebab jika masuk ke dalam hingar bingar politik, penanganannya tidak akan efektif," kata Dino dalam Debat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Makassar, Rabu (5/3/2014), seperti dikutip dari Antara.

Dino menilai langkah pemerintah dalam upaya penanganan terorisme sudah sangat baik. Arah selanjutnya, kata dia, adalah menjauhkannya dari isu politis.

Kemudian, Dino juga menyampaikan catatan bahwa terorisme di Indonesia memiliki keterkaitan sejarah dengan perang di Afghanistan. "Dulu waktu perang di Afghanistan, ada sejumlah orang Indonesia yang berangkat ke sana dan justru membuat masalah saat kembali ke tanah air," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut harus menjadi pelajaran agar tidak terulang, mengingat saat ini di Suriah tengah berlangsung perang saudara dan beberapa warga Indonesia juga berangkat ambil bagian di sana.

"Harus dicegah agar pengalaman Perang Afghanistan tidak berulang dengan alumni konflik di Suriah nanti. Perlu diseriusi pengawasan dari badan intelijen," kata mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.

Di sisi lain, Dino meyakini Indonesia harus menjaga agar tidak tertular konflik antara Islam Sunni dan Syiah di Timur Tengah yang berkepanjangan. "Di Timur Tengah konflik Sunni-Syiah ini masih berlangsung. Kita harus menjaga betul agar jangan sampai masuk ke Asia Tenggara, apalagi Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat lain, Ali Masykur Musa juga berpendapat senada tentang penanganan terorisme. "Terorisme tidak boleh hidup di Indonesia," tegasnya.

Penanganan terorisme menjadi salah satu tema yang dibicarakan dalam peserta Konvensi Capres Partai Demokrat tersebut.

Pada sesi kedua, Dino dan Ali, menyampaikan gagasan mereka bersama dengan empat peserta lain yaitu Dahlan Iskan, Endriartono Sutarto, Hayono Isman dan Sinyo Harry Sarundajang. Sementara Debat sesi pertama menampilkan lima peserta konvensi yang lain, yakni Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman dan Marzuki Alie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com