Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Tak Terima Parpol Islam Disebut Tak Nasionalis

Kompas.com - 07/02/2014, 21:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
– Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali kembali angkat bicara soal partai Islam dan nasionalis. Ia meminta masyarakat untuk mewaspadai pendikotomian yang disebut berdasarkan ideologi tersebut. Menurut Suryadharma, pemisahan itu sangat tidak mendasar lantaran partai Islam dianggap tidak nasionalis.

“Kalau partai berasaskan Islam dan beragama disebut tidak nasional. Tapi partai yang tidak berasaskan agama atau Islam, disebut dengan nasionalis. Ini harus diwaspadai, ringan kedengarannya, tapi berat dampaknya karena Islam disebut tidak nasonalis,” ujar Suryadharma dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung, Jumat (7/2/2014).

Suryadharma mengingatkan bahwa pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, peran umat Islam sangat besar. Selain itu, para tokoh ulama mendirikan pondok-pondok pesantren di pelosok Nusantara untuk mencerdaskan bangsa.

“Umat Islam juga yang merebut kemerdekaan. Dengan Allahuakbar, apa pun bisa menjadi senjata. Dengan kekuatan Allahuakbar, bambu runcing bisa jadi senapan, anak panah bisa melawan meriam,” ungkap Suryadhama menggebu-gebu.

Dengan pengorbanan ini, maka Suryadharma mempertanyakan anggapan yang menilai umat Islam tidak nasionalis. Oleh karena itu, lanjutnya, kader PPP harus menyegarkan kembali sejarah umat Islam di masa lalu.

“Jangan sampai Islam dinegasikan, diminimalisirkan perannya, disingkirkan fungsinya,” ucap Menteri Agama itu.

Saat ini, Suryadharma melihat peranan partai Islam masih sangat kecil jika mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

“Kami tanya ke ulama, apakah kita rela Indonesia yang mayoritas Islam menjadi kuburan partai Islam, apalagi yang berlambang ka’bah kalah? Ini ironis,” papar Suryadharma.

PPP menggelar Mukernas II di Bandung, Jawa Barat, pada 7-9 Februari 2014. Mukernas kali ini akan membahas soal kesiapan kader PPP dalam menghadapi pemilihan legislatif dan mendengarkan pandangan daerah soal pencapresan.

Rencananya, pada hari terakhir, PPP akan mendeklarasikan capresnya bersamaan dengan peringatan hari lahir PPP ke-41.

Di dalam Mukernas kali ini, hadir sejumlah elite politik PPP. Selain Suryadharma, hadir pula Ketua Mahkamah Partai H Chozin Chumaidi, Ketua Majelis Syariah KH Maimoen Zubair, Ketua Majelis Pakar Barlianta Harahap, dan Ketua Majelis Pertimbangan Drs KH Zarkasih Noer. Selain itu, ada pula Anggota Majelis Pertimbangan Djan Faridz dan jajaran Wakil Ketua Umum Lukman Hakim Syaifuddin, Hasrul Azwar, Suharso Monoarfa, dan Emron Pangkapi. Mantan Ketua MPR yang juga tokoh senior PPP Aksa Mahmud juga turut hadir dalam Mukernas ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com