Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Saksi Parpol Rp 660 Miliar Belum Disetujui

Kompas.com - 28/01/2014, 18:31 WIB
Icha Rastika

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan bahwa anggaran untuk honor saksi partai politik dalam Pemilihan Umum 2014 nanti belum disetujui. Pembayaran honor saksi parpol yang akan ditempatkan di tempat pemungutan suara (TPS) tersebut baru sebatas ide.

Menurut Gamawan, pihaknya masih menunggu pengajuan usulan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait honor saksi parpol tersebut. "Belum, ini kan baru proses yang sedang berjalan. Uangnya belum disetujui. Kalaupun disetujui, nanti harus dilahirkan dalam bentuk perpres (peraturan presiden)," kata Gamawan di Istana Bogor, Selasa (28/1/2014).

Selain masih menunggu usulan Bawaslu, menurut Gamawan, wacana itu masih dalam pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dia juga menilai bahwa usulan ini suatu ide yang baik. Ide tersebut, katanya, bertujuan mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, bersih, dan terbuka.

"Toh yang bekerja adalah rakyat Indonesia juga yang akan jadi saksi. Apa tujuannya, agar penyelenggaraan pemilu ini makin jujur, adil, bersih, terbuka. Silakan, tapi ajukan dulu oleh Bawaslu," katanya.

Gamawan juga menilai tidak ada yang salah jika negara membantu parpol dalam membayarkan saksi pemilu. Menurutnya, tidak ada aturan yang melarang hal tersebut.

"Kalau bantuan ke parpol kan bisa saja. Sekarang itu setiap tahun ada bantuan ke parpol meski jumlahnya kecil bagi parpol yang memiliki kursi di DPR. Di DPRD juga dapat, dan itu dibolehkan," ujar Gamawan.

Sebelumnya Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan bahwa pemerintah akan mengakomodasi anggaran saksi parpol di setiap TPS. Menurutnya, setiap saksi dibayar Rp 100 ribu untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Untuk honor saksi parpol, pemerintah menganggarkan Rp 660 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com