Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama Mengaku seperti Gus Dur, Mendukung Pluralisme

Kompas.com - 07/01/2014, 20:21 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, pandangan keagamaannya tidak berseberangan dengan pendiri PKB, almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia dan Gus Dur, katanya, mendukung pluralisme. 

"Jadi kalau dibilang berseberangan (dengan Gus Dur), saya kira tidak. Sama saja," kata Rhoma di Studio Orange Kompas TV, Palmerah, Jakarta, Selasa (7/1/2014). 

Soal pluralisme, ia mengutip salah satu ayat Al Quran dalam surat Al-Hujurat yang mengatakan bahwa Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk taaruf (saling mengenal) dengan orang-orang yang berlainan suku, bangsa, dan agama. Konsep pluralisme dalam Islam, menurutnya, disebutkan secara eksplisit dan tekstual. 

"Pluralisme dan pluralitas adalah konsep yang ada dalam Islam. Jadi Islam itu pluralis," katanya.

Ia mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan Gus Dur semasa Gus Dur masih hidup. Ia kerap bertemu, mengobrol, sekaligus berkelakar dengan Gus Dur.

"Jadi, saya rasa Gus Dur itu sahabat saya dan guru saya," ujar Rhoma.

Sebelumnya, putri Gus Dur, Yenny Wahid, mengatakan bahwa sosok Rhoma berseberangan dengan Gus Dur. Tanpa menjelaskan lebih jauh, Yenny meminta publik melihat rekam jejak Rhoma. PKB, menurut Yenny, mengusung Rhoma semata-mata karena popularitasnya.

Kritik soal Rhoma menyangkut padangannya tentang pluralisme mengalir deras saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2012. Di hadapan pendukung Fauzi Bowo, Rhoma sempat menyerukan agar umat Islam memilih pemimpin yang seagama. Pernyataan Rhoma dianggap menyerang pasangan Joko Widodo, yakni Basuki Tjahaja Purnama yang non-muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com