Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Tapanuli Tengah Akui Wakilnya Bertemu Akil Mochtar

Kompas.com - 03/01/2014, 20:53 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang mengakui wakil bupatinya, Sukran Jamilan Tanjung, bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Ia mengatakan inisiatif pertemuan itu dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya.

"Saya tak pernah bertemu dengan Akil. Yang pernah ketemu dengan Akil itu Sukran Jamilan Tanjung, Wakil Bupati Tapanuli Tengah," kata Bonaran saat keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (3/1/2014).

Pertemuan itu, kata dia, dilakukan pada awal bulan April tahun 2011 di Akbar Tandjung Institute, Jakarta. Ia sendiri mengaku marah ketika Sukran melapor kepadanya bahwa dia habis bertemu dengan Akil. Ia membantah memerintahkan Syukran untuk bertemu dengan Akil. Menurutnya, dalam pemilihan bupati itu, kemenangannya sudah mutlak.

"(Saya bilang ke Sukran) itu tak boleh dilakukan, perkara yang sudah di depan mata untuk menang, itu bisa buyar. Seharusnya kita tahu etika," ucapnya.

Meski tidak mengetahui isi pertemuan itu, Bonaran menduga pertemuan itu berkaitan dengan perkara sengketa pemilihan kepala daerah. Pasalnya, saat itu sengketa pilkada Tapanuli Tengah sedang diproses di MK. Ia pun tidak masalah jika rekaman pembicaraan antara Akil dan Sukran dibuka oleh KPK.

"Saya bilang itu silakan dibuka. Supaya tahu apa yang terjadi sebenarnya," imbuhnya.

Bonaran keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 19:00 malam. Bekas advokat yang diperiksa selama hampir 10 jam itu meninggalkan Gedung KPK bersama tim penguasa hukumnya. Kemudian, ia masuk ke dalam mobil Honda Alphard warna hitam dengan nomor polisi B 999 RHH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com