Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2013, 15:51 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku membahas sejumlah persoalan, termasuk mengenai penanganan macet dan banjir dalam pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/12/2013). Jokowi mengaku diundang Presiden dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sedianya, undangan ini juga dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun, menurut Jokowi, Basuki sedang berhalangan untuk hadir.

"Pak Presiden menanyakan banyak sekali persoalan yang ada di Jakarta, dari masalah penanganan banjir, penanganan macet, juga masalah keindahan kota. Hampir semua tadi disampaikan, hampir satu jam kita mendapatkan arahan dari Bapak Presiden," kata Jokowi dalam jumpa pers di Kantor Presiden seusai pertemuan.

Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam itu, Presiden sempat menanyakan apakah ada persoalan-persoalan yang perlu dukungan dari pemerintah pusat. "Kalau memerlukan, langsung saja, dari Bapak Presiden, silakan disampaikan," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan kepada Presiden bahwa hubungan Pemprov DKI Jakarta dengan kementerian-kementerian terjalin cukup bagus. "Langsung Pak Hatta, Pak Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri PU, kami melakukan hubungan langsung, kami persilakan," sambung Jokowi.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyampaikan hasil kerja Pemprov DKI dalam menangani banjir dan kemacetan selama ini kepada Presiden. Jokowi mengatakan, pihaknya menyampaikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum telah membantu penanganan banjir selama ini.

"Di empat sungai besar, sedang, kecil, dan itu menjadi bagian kita, sudah dikerjakan, dan perlu waktu secara detail. Sudah kami sampaikan secara langsung, sungai mana yang sudah dikeruk. Waduk-waduk mana saja," tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com