Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Gus Mus, Anies Baswedan Baca Puisi

Kompas.com - 24/12/2013, 21:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


REMBANG, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, melanjutkan kampanye 3.000 kilometer berkeliling Pulau Jawa dengan mengunjungi salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, Mustofa Bisri atau Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah, Selasa (24/12/2013). Gus Mus adalah seorang budayawan yang juga pengasuh pondok pesantren Roudlatut Thalibin.

Di sana, Anies sempat berbincang soal perjalanannya menempuh jarak 3.000 kilometer yang bertujuan menyalakan kembali harapan. Anies pun kembali mengulang misinya untuk melakukan pergerakan. "Sering kali masalah di negeri ini tidak selesai karena orang baik memilih untuk diam. Saya mengajak untuk turun tangan," ucap Anies.

Dia menjelaskan, melakukan sebuah gerakan yang menitikberatkan pada pemuda bukanlah hal yang mudah. Namun, Anies mencontohkan dirinya sudah memulai gerakan Indonesia Mengajar yang menghimpun sejumlah mahasiswa berprestasi untuk mengajar di daerah pedalaman.

"Mereka bahkan mendaftar tidak mau dibayar. Sudah ada kebanggaan bagi mereka untuk jadi bagian dari Indonesia Mengajar. Gerakan seperti ini yang diperlukan," ucap Anies.

Gus Mus berbalik cerita ringan soal kehidupan santrinya dulu. Dia pun berseloroh soal kyai di pesisir pantai. "Selama ini kan kyai yang dihormati itu yang di pedalaman. Yang di pelosok, yang keramat. Kalau yang di pinggir pantai begini, dibilang orang gila," seloroh Gus Mus yang gemar mengkritik masalah bangsa melalui lukisan dan syair puisi ini. Dia mengakui perjuangan dari sebuah gerakan tidaklah mudah.

"Insya Allah, saya doakan," ujar Gus Mus sambil memimpin doa bagi Anies.

Usai bercakap-cakap, Anies yang hadir bersama tiga anaknya beserta rombongan bersantap siang. Setelah itu, Anies pun menyerahkan sebuah cinderamata kepada Gus Mus berupa kanvas bertuliskan kalimat yang dibuatnya secara spontan.

Anies pun didaulat Gus Mus untuk membaca sebuah puisi karyanya yang berjudul "Negeri Sulapan". Puisi itu bercerita tentang sebuah negara yang makmur tapi tidak sejahtera. Setelah mengunjungi Gus Mus, Anies kemudian melanjutkan perjalanan ke Semarang untuk bertemu relawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com