Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ketua, Priyo Jamin ICMI Netral Jelang Pemilu 2014

Kompas.com - 22/12/2013, 09:31 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso terpilih menjadi ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2013-2014. Politikus Partai Golkar itu menjamin ICMI akan netral menjelang pemilihan umum 2014.

“Saya jamin dengan sepenuh kehormatan saya, karena potensi ICMI terlampau besar jika hanya digunakan untuk politik praktis. Jubah politik tidak akan saya gunakan tapi naluri mengkonsolidasi seluruh cendikiawan, profesor, doktor, yang jumlahnya ratusan nanti, saya pastikan akan diperdayakan,” tutur Priyo di Jakarta, Sabtu (21/12/2013) malam, seusai serah terima jabatan.

Priyo menjadi ketua Presidium ICMI menggantikan Marwah Daud Ibrahim. Menurut Priyo, memimpin ICMI di tahun politik ini menjadi tantangan tersendiri baginya. Dia mengaku dapat memisahkan antara kepentingan politik Partai Golkar dengan visi dan misi ICMI.

“Saya harus secara baik bisa membedakan mana sebagai tokoh partai dan sebagai komandan ICMI. Ini tahun yang menentukan, saya tahu dan menyadari itu dan karena itu semua senior ICMI turun gunung, semua 'jaga baik-baik ICMI, dan saya siap melakukan itu,” katanya.

Priyo juga mengaku sudah diingatkan oleh seniornya yang duduk sebagai Dewan Penasihat dan Dewan pakar ICMI, di antaranya BJ Habibie, Adi Sasono, Raharjo, AM Fatwa, bahwa tahun politik, tahun yang menentukan arah bangsa.

"Mereka minta kepada saya untuk betul-betul memimpin dengan cemerlang, wisdom dan tetap menjaga marwah ICMI,” ucap Priyo.

ICMI, menurut Priyo, merupakan suatu organisasi yang netral, dan tidak identik dengan partai politik tertentu. Bukan hanya politikus Partai Golkar yang berkiprah di ICMI.

“Ketua dewan pakar itu ketua umum PAN, saya kira kita semua sudah terbiasa, ICMI adalah milik bangsa milik semua nanti dihimpun semua pikiran itu utk kepentingan bangsa bukan lagi kepntingan parpol tertentu,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com