Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Sesmenpora Akui Bu Pur Urus Anggaran Hambalang

Kompas.com - 17/12/2013, 14:05 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Wafid Muharam mengatakan, banyak pihak yang ingin mengurus agar anggaran proyek Hambalang dengan kotrak tahun jamak (multi years) sebesar Rp 2,5 triliun disetujui oleh Kementerian Keuangan. Salah satunya yaitu Sylvia Sholeha atau yang akrab disapa Bu Pur. Hal itu disampaikan Wafid ketika bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Deddy Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (17/12/2013).

"Banyak yang urus siapa?" tanya Kuasa Hukum Deddy, Syamsul Huda.

"Pertama tim kami sendiri, Pak Deddy ngurus, kan. Ibu Pur juga ikut. Beliau (Bu Pur) nyatakan siap (mengurus). Alhamdulillah bagi saya," jawab Wafid.

Namun, Wafid mengaku tak tahu bagaimana awalnya Bu Pur ingin iku mengurus anggaran proyek Hambalang. Menurut Wafid, Bu Pur kemudian sempat membicarakannya dengan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati yang saat itu menjabat Dirjen Anggaran Kemenkeu.

"Saya tidak tahu. Tapi Ibu Pur bilang ikut ngurus ke Bu Wamen," katanya.

Selain itu, menurut Wafid, Bu Pur tidak sendirian. Dia ditemani oleh Arif Gunawan dan Widodo Wisnu Sayoko.

"Yang saya tahu timnya ada dua orang, Widodo sama Arif. Widodo saya tahunya Widodo saja. Kalau ke saya, Beliau bilang sepupu Pak SBY," ujarnya.

Pada kesaksian sebelumnya, Bu Pur yang mengaku dekat dengan keluarga Presiden itu membantah mengurus proyek Hambalang.

Sementara itu, mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang mengatakan bahwa Bu Pur juga menginginkan proyek Hambalang. Hal itu diketahuinya dari Wafid. Perusahaan Nazaruddin, akhirnya tergeser dari proyek itu karena Bu Pur sudah lebih dulu mendapatkan proyek khusus untuk pengadaan peralatan Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com