Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dikendalikan Elite Parpol!

Kompas.com - 30/10/2013, 21:13 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Irman Putra Sidin, mengatakan, para ketua umum partai politik yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat telah mengendalikan Indonesia. Sementara itu, ia menilai para anggota DPR yang bertarung di Senayan hanyalah pion-pion.

"Yang menentukan hitam putihnya republik ini, ya sembilan orang itu (para ketua umum partai di DPR)," kata Irman dalam diskusi di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Ia menyatakan, kebobrokan negara ini disebabkan ketidakmampuan partai politik menjalankan fungsinya. Partai politik telah menggerogoti sistem presidensial. Dengan kata lain, parpol tak mampu melakukan perubahan karena mereka sendiri bagian dari masalah.

Ia juga mengkritik partai politik yang mengabaikan tujuan bernegara. Parpol hanya fokus pada pesta lima tahunan. Tujuan bernegara, katanya, adalah bagaimana mengoptimalkan dan meningkatkan kesejahteraannya dari hari ke hari. Jika partai politik hanya memikirkan penggantian nakhoda setiap lima tahun sekali, ia pesimistis Indonesia akan berubah dalam kurun waktu 10 atau 20 tahun lagi.

Dalam kesempatan yang sama, rohaniawan Romo Benny Susetyo mengkritik partai politik yang diisi oleh para petualang yang tak bervisi. Mengutip pada filsuf asal Yunani, Aristoteles, Benny mengatakan, negara seharusnya diisi para filsuf yang memiliki gagasan, bukan pedagang atau prajurit.

"Karena itulah, sekarang politik dipenuhi aktivitas bisnis dan transaksional, bukan pertarungan ide dan gagasan," katanya.

Ia juga menyoroti buruknya proses rekrutmen politik sebagai sumber masalah. Hal ini menyebabkan partai politik dikuasai oleh orang-orang yang memiliki kekuatan modal, bukan kader-kader yang memiliki pengalaman berorganisasi.

"Partai politik juga jangan hanya digunakan sebagai alat merebut kekuasaan, tapi juga untuk melayani kepentingan masyarakat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com