Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Akil Kemungkinan Jalani Rehabilitasi

Kompas.com - 30/10/2013, 17:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Badan Narkotika Nasional (BNN) akan melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar merupakan pengguna narkoba murni atau malah terlibat dalam peredaran narkoba. Langkah itu dilakukan setelah Akil dipastikan pernah menyentuh narkotika yang ditemukan di ruang kerjanya di Gedung MK.

"Kita belum simpulkan apakah Pak AM (Akil) pencandu murni atau terlibat peredaran," kata Humas BNN Sumirat Dwiyanto saat jumpa pers di Kantor BNN, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Sebelumnya, hasil pemeriksaan oleh Bidokkes Polri, profil DNA di lintingan ganja yang terpakai cocok dengan profil DNA Akil. Pembandingnya ialah sampel darah Akil yang diambil petugas BNN.

Sumirat mengatakan, melihat program pemerintah untuk melakukan dekriminalisasi pengguna narkoba, arah penyidik BNN kemungkinan ke proses rehabilitasi. Sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, surat edaran Mahkamah Agung, dan aturan lain, kata dia, Akil akan direhabilitasi.

Untuk narkotika jenis ganja, kata dia, pemidanaan hanya bisa dilakukan jika barang bukti di atas 5 gram. Berat tiga linting ganja utuh dan satu linting ganja setengah pakai yang ditemukan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi di ruang kerja Akil hanya 1,5 gram.

Adapun narkotika jenis metamfetamin (sabu), tambah dia, pemidanaan hanya bisa dilakukan dengan berat di atas 1 gram. Metamfetamin dalam bentuk pil berwarna ungu yang ditemukan hanya seberat 0,48 gram.

"Jadi, dimungkinkan Pak AM (Akil) hanya sebagai pengguna murni. Kita ketahui adanya dekriminalisasi bagi mereka yang terbukti sebagai pencandu murni. Nanti hasil rekomendasi tim dokter bisa saja dilaksanakan rehabilitasi," kata Sumirat.

Sumirat menambahkan, untuk menindaklanjuti hasil tes DNA itu, pihaknya akan membentuk tim dokter untuk melakukan assessment. Pihaknya juga akan memeriksa Akil untuk menyelidiki barang bukti tersebut.

Seperti diberitakan, hasil pemeriksaan terhadap urine dan rambut diperoleh bahwa Akil negatif menggunakan narkoba. Hanya, bisa saja rentan waktu antara pemakaian narkoba dengan pemeriksaan urine dan rambut terlampau jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com