Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Kasus Dugaan Korupsi Almarhum Iyus Djuher

Kompas.com - 23/10/2013, 19:37 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kabupaten Bogor (2009-2013) Iyus Djuher meninggal dunia akibat kanker hati di RS Dharmais, Jakarta Barat, Rabu (23/10/2013) pukul 09.50. Iyus meninggal dunia saat masih berstatus terdakwa kasus suap pengurusan izin taman pemakaman bukan umum (TPBU) di Antajaya, Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Iyus berpulang saat menghadapi ancaman hukuman penjara 4,5 tahun, denda Rp 200 juta, dan subsider kurungan 6 bulan. Iyus didakwa korupsi bersama-sama seperti tertuang dalam Pasal 5 ayat 2 jo Pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 jo Pasal 64 KUHP.

Selain Iyus, terdakwa lain dalam kasus ini ialah staf Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Usep Jumeno, staf honor Pemerintah Kabupaten Bogor Listo Welly Sabu, Direktur Operasional PT Garindo Perkasa Nana Supriyatna, dan Direktur Utama PT Garindo Perkasa Sentot Susilo.

Iyus didakwa menerima suap Rp 115 juta dan Rp 600 juta dari PT Garindo Perkasa untuk merekomendasikan penerbitan izin lokasi TPBU seluas 1 juta meter persegi (100 hektar) di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Penerbitan izin TPBU itu bertentangan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor tentang Rencana Tata Ruang 2005-2025. Terdakwa bahkan menerima uang suap untuk membantu pengurusan penerbitan izin.

Kasus ini bermula saat Sentot merintis proyek TPBU pada Januari 2011. Sentot mengajukan permohonan biaya Rp 40 miliar kepada jajaran komisaris PT Garindo Perkasa. Nominal itu termasuk dana pengurusan izin lokasi sebesar Rp 3 miliar.

Kasus ini terbongkar setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tujuh orang di Rest Area Sentul, Jalan Tol Jagorawi, Kabupaten Bogor, Selasa (16/4/2013) sore. Mereka yang ditangkap ialah Sentot, Listo, dan lima orang kurir. Dalam penangkapan, ada serah terima uang Rp 800 juta untuk memuluskan pengurusan izin lokasi TPBU.

Iyus pensiun sebagai pegawai negeri sipil karena mencalonkan diri sebagai Bupati Bogor 2003-2008. Jabatan terakhir Iyus adalah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Saat itu, Iyus berpasangan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan, Karyawan Faturachman, tetapi kalah. Karyawan ialah Wakil Bupati Bogor saat ini yang kalah dalam pilkada 2013.

Sidang kasus tersebut telah memasuki pembacaan vonis. Sedianya Iyus mendengarkan sidang pembacaan vonisnya pada 6 November mendatang. Namun, perkara dugaan suap terkait kepengurusan izin taman pemakaman bukan umum (TPBU) yang menjerat mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Iyus Djuher akan dinyatakan gugur menyusul meninggalnya Iyus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com